𝐎𝐭𝐨𝐫𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐊𝐞𝐢𝐥𝐦𝐮𝐚𝐧 𝐈𝐦𝐚𝐦 𝐈𝐛𝐧𝐮 𝐇𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐕𝐚𝐥𝐢𝐝𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐍𝐚𝐬𝐚𝐛 𝐁𝐚‘𝐚𝐥𝐚𝐰𝐢. (Imam Ibnu Hajar Mengakui Nasab Ba‘alawi, Lalu Siapa Pakdhe Imad?)

Rabu, 19 November 2025

Faktakini.info

(Ibnu Abdillah Al-Katibiy, 15 Nov 2025)

Nama Imam Ibnu Hajar al-Haitami sangat akrab bagi para ulama dan santri, beliau adalah mufti Haramayn, Syaikhul Islam, dan poros utama mazhab Syafi‘i setelah Imam al-Nawawi dan al-Rafi‘i. Bersama Imam al-Ramli, keduanya disebut sebagai dua tiang kokoh penjaga mazhab Syafi‘i. Beliau dikenal:

• sangat zuhud & sederhana,

• tegas dalam kebenaran, lembut terhadap masyarakat awam,

• ahli fiqh, hadits, ushul, tasawuf, dan fatwa,

• rajin ibadah dan penjaga adab ilmiah,

• karya-karyanya menjadi rujukan resmi pesantren, NU, dan ulama Nusantara.

𝐏𝐮𝐣𝐢𝐚𝐧 𝐔𝐥𝐚𝐦𝐚 :

1. Al-Syabramallisi:

كان إماماً لا يُدانى… وهو شيخ الإسلام بلا منازع

“Beliau imam yang tak tertandingi, Syaikhul Islam tanpa penyaing.”

2. Imam al-Sakhawi:

كان فريدَ عصره… جامعاً بين الفقه والحديث والتصوف

“Beliau keajaiban masanya; mengumpulkan fiqh, hadits, dan tasawuf.”

3. Al-‘Allamah al-Makki:

إمام الأئمة، وعمدة المفتين، وشيخ الحرمين

“Imamnya para imam dan sandaran para mufti.”

4. Ulama Makkah:

قطب المذهب الشافعي… والعمدة في الفتوى

“Poros mazhab Syafi‘i dan rujukan utama fatwa.”

𝐊𝐚𝐫𝐲𝐚-𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐥𝐢𝐚𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐫𝐮𝐣𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐬𝐚𝐧𝐭𝐫𝐞𝐧 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚:

• Tuhfatul Muhtaj (kitab fiqh tertinggi setelah Minhaj al-Thalibin)

• Al-Fatawa al-Kubra

• Az-Zawajir ‘an Iqtiraf al-Kabā’ir

• Syarh Arbain Nawawiyyah

• Al-I’lam bi Qawathi‘ al-Islam

• Tahqiq al-Manhaj al-Qawim

• Al-Fatawa al-Haditsiyyah

𝐊𝐢𝐭𝐚𝐛-𝐤𝐢𝐭𝐚𝐛 𝐢𝐧𝐢 𝐝𝐢𝐤𝐚𝐣𝐢 𝐨𝐥𝐞𝐡:

• Para Ulama Syafi'iyyah setelahnya

• Syaikh Nawawi al-Bantani,

• KH. Hasyim Asy’ari,

• KH. Mahfudz Tremas,

• Para mufti Makkah dan menjadi pijakan bahtsul masa’il hingga kini.

𝐈𝐭𝐬𝐛𝐚𝐭 𝐈𝐦𝐚𝐦 𝐈𝐛𝐧𝐮 𝐇𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐭𝐞𝐫𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩 𝐍𝐚𝐬𝐚𝐛 𝐁𝐚‘𝐚𝐥𝐚𝐰𝐢

Dalam kitab tsabat-nya, beliau dengan jelas mengakui dan membanggakan sanad thariqah Ba‘alawi yang seluruh masyayikhnya adalah dzurriyyah Rasulullah SAW. Di antara pernyataan beliau:

ولنتختم بطريقة جليلة عالية المقدار؛ لأن مشايخها من أولهم إلى منتهاهم من آل البيت كل عن أبيه قال القطب أبو بكر العيدروس: لبستها من أبي القطب عبد الله العيدروس من أبيه أبي بكر وهو من أبيه عبد الرحمن السقاف وهو من أبيه محمد، من أبيه علي من أبيه ، علوي من أبيه الفقيه محمد الذي يتشعب منه أ أنساب بني علوي من أبيه علي من أبيه محمد، من أبيه علي من أبيه علوي، من أبيه محمد، من أبيه ، علوي من أبيه عبد الله من أبيه أحمد، من أبيه عيسى، من أبيه محمد، من أبيه علي من أبيه جعفر الصادق، من أبيه محمد الباقر من أبيه علي زين العابدين من أبيه سيد الشهداء الحسين، من أبيه علي رضي الله عنه من رسول الله صلى الله عليه واله وسلم عدد معلوماته أبدا

"Dan kami akhiri dengan thariqah yang mulia dan tinggi derajatnya, karena para syaikhnya dari awal hingga akhir adalah dari keluarga Nabi (Ahlul Bait), setiap orang dari ayahnya. Al-Qutub Abu Bakar al-Aidrus berkata: 'Aku menerimanya dari ayahku, Qutub Abdullah al-Aidrus, dari ayahnya, Abu Bakar, dari ayahnya, Abdurrahman al-Saqqaf, dari ayahnya, Muhammad, dari ayahnya, Ali, dari ayahnya, Alwi, dari ayahnya, Faqih Muhammad, yang darinya bercabang nasab-nasab Bani Alwi, dari ayahnya, Ali, dari ayahnya, Muhammad, dari ayahnya, Ali, dari ayahnya, Alwi, dari ayahnya, Muhammad, dari ayahnya, Alwi, dari ayahnya, Abdullah, dari ayahnya, Ahmad, dari ayahnya, Isa, dari ayahnya, Muhammad, dari ayahnya, Ali, dari ayahnya, Ja'far al-Sadiq, dari ayahnya, Muhammad al-Baqir, dari ayahnya, Ali Zainal Abidin, dari ayahnya, Sayyid Syuhada' al-Husain, dari ayahnya, Ali, dari Rasulullah SAW, sebanyak ilmu-ilmu-Nya selama-lamanya.” (Ibn Hajar al-Haitami, Tsabat, dengan tahkik Amjad Rasyid, (Ardan: Dar al-Fath, 1435 H), hal. 212-213)

Ini adalah pengakuan ilmiah, sanad spiritual, dan legitimasi nasab yang dicatat sendiri oleh seorang tokoh mazhab Syafi‘i kelas dunia. Kalau Imam Ibnu Hajar, ulama besar, mufti Haramayn, rujukan mazhab Syafi‘i, ditokohkan ulama sedunia, mengitsbat Bani ‘Alawi sebagai dzurriyyah Nabi, lalu bagaimana anda lebih mempercayai Pakdhe Imad?

- Tidak ada satupun ulama kredibel yang mengakui dan memuji kwalitas keilmuannya terutama dalam ilmu nasab kecuali orang-orang yang dianggap golongan mereka sebagai kyai seperti Abbas Buntet, Fuad Plered, Mama Ghufran yang katanya bisa bahasa semut tapi gak hafal nama-nama Malaikat juga penyanyi dangdut Bang Roma.

- Tidak pernah belajar ilmu nasab dan tidak ada legalitas dari ulama pakar nasab manapun.

𝐋𝐨𝐠𝐢𝐤𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐠𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐫𝐚𝐤𝐬𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐈𝐦𝐚𝐦 𝐈𝐛𝐧𝐮 𝐇𝐚𝐣𝐚𝐫, 𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚𝐢 𝐏𝐚𝐤𝐝𝐡𝐞 𝐈𝐦𝐚𝐝 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐫𝐞𝐝𝐢𝐛𝐢𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐚𝐩𝐚 𝐩𝐮𝐧 ?