Tolak PWI-LS, Selamatkan Jember dari Agenda Adu Domba: Jangan Biarkan Masjid Kayu—Nurul Amin Jadi Panggung Perpecahan Umat
Rabu, 30 Juli 2025
Faktakini.info
Tamzilul Furqon
“Selamatkan Jember dari Agenda Adu Domba: Jangan Biarkan Masjid Kayu—Nurul Amin Jadi Panggung Perpecahan Umat”
Jember bukan sekadar tanah subur pertanian atau kawasan wisata yang tumbuh pesat—ia juga simbol keberkahan dan keteduhan dakwah Ahlussunnah wal Jama’ah. Di sinilah kita mengenang keteladanan para wali, para habaib, dan khususnya Haul Akbar Habib Sholeh bin Muhsin Tanggul yang setiap tahun menyatukan puluhan ribu hati umat dari berbagai latar.
Namun kini, kami membaca dengan rasa waswas dan keprihatinan mendalam: akan dihelat sebuah acara bertajuk “Sholawatan dan Pengajian Akbar” di Masjid Nurul Amin (Masjid Kayu), Kecamatan Ambulu—dengan tiga pembicara utama yang belakangan ini justru sering dikenal bukan sebagai perekat umat, tapi penyulut kontroversi:
KH. Marzuki Mustamar (Malang)
KH. Imaduddin Usman (Tangerang – Banten)
KH. Nur Ikhyak (Surabaya)
Apa yang mereka bawa? Kita tentu ingat bagaimana narasi-narasi mereka di berbagai mimbar tidak jarang menyulut fitnah, prasangka, dan bahkan penyesatan terhadap sesama muslim. Dari labelisasi, pelintiran sejarah, hingga glorifikasi organisasi dan kelompok tertentu secara eksklusif—semuanya mengarah pada satu: pecahnya barisan umat Islam.
Apakah ini yang kita inginkan hadir di bumi Jember? Apakah kabupaten yang selama ini menjadi teladan toleransi dan kebersamaan lintas golongan harus dicemari oleh ceramah-ceramah yang cenderung provokatif dan memecah belah?
Kami tidak anti pengajian. Kami tidak menolak sholawatan. Tapi kami tidak rela mimbar dakwah disalahgunakan untuk memperkeruh suasana, mencampuradukkan semangat kemerdekaan RI ke-80 dengan ujaran yang jauh dari nilai-nilai Rahmatan lil Alamin.
Karena itu, kami mengajak seluruh elemen umat dan warga Jember:
Mari bersuara dan bertindak dengan santun, legal, dan bermartabat. Kita bisa:
Mengirim surat resmi kepada Polsek atau Polres setempat untuk mengkaji ulang izin kegiatan tersebut.
Mendorong panitia agar mengganti narasumber dengan sosok-sosok yang sejuk, meneduhkan, dan menyatukan umat.
Mengedukasi warga sekitar tentang pentingnya menjaga masjid dari muatan adu domba.
Ini bukan soal suka atau tidak suka pada personal. Ini tentang menjaga marwah perjuangan para ulama salaf yang telah susah payah menyatukan umat, bukan mengkotak-kotakkannya demi syahwat pengaruh dan mimbar juga golongan.
Jember milik kita bersama. Jangan biarkan Masjid Kayu menjadi panggung perpecahan. Mari bersatu, dengan cara yang mulia dan beradab, untuk menyelamatkan dakwah dari orang-orang yang ingin meretakkan ukhuwah.
#SelamatkanMasjidKayu_NurulIman
#TolakAduDombaUmat
#JemberBersatu
#GantiPembicaraDenganYangMenyatukan
#tolakPWI_LS #tolakImad