REFORMASI II : ADILI JOKOWI MAKZULKAN PRABOWO-GIBRAN
Kamis, 18 Desember 2025
Faktakini.info
REFORMASI II : ADILI JOKOWI MAKZULKAN PRABOWO-GIBRAN
by M Rizal Fadillah
Sejak acara mimbar bebas Aliansi Mahasiswa UIN Jakarta 12 Desember 2025 di Kampus II Ciputat diadakan, maka tema reformasi terus menggelinding. Basis pemikirannya adalah ketidakmampuan rezim melakukan perubahan sesuai amanat ideologi dan konstitusi. Marak KKN akibat rezim Jokowi yang khianat. Prabowo tidak mampu menangkap aspirasi rakyat yang menghendaki perbaikan dan perubahan tersebut. Ia lebih banyak omon ketimbang menjalankan.
Reformasi II digaungkan kembali pada pertemuan antara kelompok BP Petisi 100, Forum Purnawirawan Prajurit TNI (FPP TNI), dan Aktivis Poros Jakarta-Bandung (APJB) pada tanggal 17 Desember 2025 di Jakarta. Petisi 100 dikenal dengan isu makzulkan Jokowi yang diperjuangkan saat Jokowi masih menjadi Presiden, sementara FPP TNI mantap dengan dorongan makzulkan Gibran Wapres saat ini, adapun APJB menggaungkan adili Jokowi dan makzulkan Gibran.
Perkembangan baru muncul pada pertemuan 17 Desember tersebut. Di samping soal penanganan bencana Sumatera, ijazah palsu, korupsi, juga memfokus pada penilaian kinerja rezim Prabowo selama ini. Nampak Prabowo tidak mampu menjalankan amanat rakyat dengan baik. Ketergantungan kepada Jokowi masih kuat. Rezimnya tidak mandiri, bahkan China terus mencengkeram. Prabowo goyang goyang norak.
14 bulan memerintah Prabowo sibuk omon-omon dan membangun politik mercu suar. Terang ke luar gelap di dalam. Di dalam negeri situasi politik ekonomi dan hukum carut marut. Korupsi kejar antartika tetapi korupsi antarkita di depan mata aman-aman saja. Kedaulatan negara tergerus oleh China dan pengusaha agen-agennya, Prabowo tenang-tenang saja seolah mengatakan "Belanda masih jauh". Iya Belanda masih jauh, tetapi China sudah dekat bahkan melekat.
Personal rezim lama seperti Tito, Listyo, Pratikno, Erick, Zulhas, Bahlil, Luhut, Airlangga dan lainnya masih dipelihara. Jokowi bukannya dilepas malah terus digenggam erat, dilindungi, dijadikan guru politik, dipuji berprestasi, dan bersaksi telah bekerja untuk rakyat. Hidup Jokowi. Prabowo tidak mampu berdiri di kaki sendiri. Harus dituntun oleh Tedi. Kapolri yang tidak kunjung diganti bahkan semakin menjadi-jadi menimbulkan pertanyaan publik bahwa yang Presiden itu Prabowo Subianto atau Listyo S Prabowo ?
Forum BP Petisi 100, FPP TNI, dan APJB menilai bahwa Prabowo perlu dipacu keberanian untuk mandiri dan melepas Jokowi, famili, dan kroni. Jika tidak mampu, maka tidak berguna berharap pada Prabowo dengan berbagai kebijakan mengambangnya. KKN tetap merajalela bahkan lebih dahsyat di rezimnya. Pilihan menjadi sulit tetapi harus yaitu reformasi II. Rakyat baik mahasiswa, purnawirawan, buruh, cendikiawan, santri, ulama, emak-emak, jurnalis, dan lainnya mesti bergerak cepat.
Reformasi 1998 sebentar lagi berusia 28 tahun. Nampaknya perlu diulangi demi perbaikan negeri. Tahun 2026 adalah tahun perbaikan dan perubahan. Stop kemewahan, arogansi, dan politik basa-basi atau ambivalensi.
Tumbangkan ketidakpedulian dan penindasan.
Prabowo masih diberi kesempatan untuk memilih apakah hendak ikut sebagai subyek reformasi bersama rakyat atau mau menjadi obyek yang direformasi ? Jika tidak memilih yang pertama, maka kini gaung reformasi kedua itu adalah :
TANGKAP DAN ADILI JOKOWI, MAKZULKAN PRABOWO-GIBRAN
Konstitusi menjamin perubahan.
Rakyat pemilik kedaulatan.
Kekuasaan hanya ujian dari permainan.
Tuhan tidak suka kezaliman.
*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 18 Desember 2025
