Aloysius Hartono Desak Pemerintah Menetapkan Status Bencana Nasional di Sumatera

 


Rabu, 24 Desember 2025

Faktakini.info

Beredar tulisan terbaru Aloysius Hartono, Tokoh Katolik yang tulisannya sering dimuat di sejumlah media online. Beliau mendesak pemerintah menetapkan status bencana nasional di Sumatera. Sbb.

*SAMBUT NATAL DENGAN KEPRIHATINAN ATAS BENCANA DI SUMATERA, MENDESAK PENETAPAN STATUS BENCANA NASIONAL*

Salam sejahtera untuk kita semua. 

Saya, Aloysius Hartono, saudaramu dalam kasih kembali hadir dan menyapa anda semua sahabat-sahabat saya. Semoga kita semua sehat dan diberkati Tuhan. 

Di penghujung tahun 2025, negeri kita mengalami bencana alam besar berupa banjir bandang dan longsor yang melanda pulau Sumatera, terutama di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh.

Jadi kami Umat Kristiani di Indonesia menyambut Hari Natal tahun 2025 ini dengan penuh sukacita dan semangat kebersamaan. Namun juga rasa dukacita atas terjadinya bencana di Sumatera.

Saya menyampaikan rasa kagum dan apresiasi yang tinggi kepada berbagai organisasi masyarakat dan para relawan yang sigap turun langsung membantu para korban bencana, termasuk oleh FPI, yang bersama relawan menunjukkan dedikasi dan kepedulian dalam membantu korban bencana tanpa membedakan latar belakang, sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan.

Saya terharu melihat sejumlah potongan video di media sosial, pertolongan yang dilakukan Relawan FPI terhadap korban bencana di Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah, yang banyak diantaranya umat Kristiani. 

Hal ini menunjukkan walaupun kita berbeda dalam keyakinan, namun kita semua bersaudara dalam kemanusiaan, sebagai sesama umat manusia dan rakyat Indonesia.

Bencana alam yang melanda berbagai wilayah di Sumatera telah menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan masyarakat, mulai dari korban jiwa, kerusakan infrastruktur, hingga lumpuhnya aktivitas ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, saya memandang penetapan bencana di Sumatera sebagai bencana nasional menjadi langkah penting dan harus segera dilakukan.

Karena status bencana nasional memungkinkan pemerintah pusat mengerahkan sumber daya secara maksimal, mempercepat penyaluran bantuan, serta memperkuat koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan daerah. 

Selain itu, dukungan internasional dan partisipasi masyarakat luas dapat lebih terorganisir, sehingga pemulihan korban berjalan lebih cepat, adil, dan menyeluruh.

Di tengah situasi darurat, nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama harus dikedepankan. 

Alkitab menegaskan bahwa membantu mereka yang menderita adalah panggilan iman dan wujud kasih yang nyata.

“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”

(Galatia 6:2)

Ayat ini mengingatkan bahwa penderitaan korban bencana adalah beban bersama yang harus dipikul secara kolektif, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Menolong korban bencana bukan hanya tindakan sosial, tetapi juga panggilan moral dan spiritual. Dengan penetapan status bencana nasional serta semangat solidaritas lintas iman, saya berharap pemulihan Sumatera dapat berlangsung lebih cepat dan bermartabat, serta membawa harapan baru bagi para korban.

Sebagai penutup, saya mengucapkan Selamat Hari Natal, semoga kasih dan kedamaian selalu menyertai kita semua. 

Aloysius Hartono

Rabu, 24 Desember 2025