MANG IHYA (Gus Rumail Bongkar Deretan Dusta Nur Ihya Sekte Imad Begal Nasab)
Rabu, 24 September 2025
Faktakini.info
MANG IHYA
Lho, orang tua ini, kan, yang dulu pernah bilang kalau Mufti Yaman membatalkan Bani Alawi. Bahkan, untuk meningkatkan kredibilitas informasi itu, dia mengaku dapat berita ini dari Yaman langsung. Sekali lagi: langsung dari Yaman!
"Jangan berani melawan gelombang samudera kebenaran ini. Nanti kalian sendiri yang tergilas." begitu kira-kira katanya.
Padahal, Mufti Yaman sendiri bilang tidak pernah mengatakan hal itu, dan ternyata informasi tersebut adalah hoaks yang disebarkan sebuah situs gak jelas, dan disebarkan oleh kubu mereka.
Orang tua ini juga menuduh alm. Yusuf Jamalullail membuat-buat kitab Abna' al-Imam. Manuskrip Abna al-Imam itu tidak ada, katanya, dan dikreasi oleh alm. Yusuf Jamalullail. Tuduhan itu pun dilontarkan pada bulan puasa kemarin. Ki Imad juga melakukannya di bulan yang sama.
Padahal, Abdul Ghani dan Husain al-Sadah sudah menerbitkan kitab dengan judul yang sama di Damaskus empat tahun sebelum Yusuf Jamalullail menerbitkannya di Saudi. Bahkan, Abdul Ghani mengatakan bahwa Abna' al-Imam sudah diterbitkan lebih dari itu di Palestina, yaitu 70-an tahun sebelum Yusuf Jamalullail lahir ke dunia.
Sekarang, dengan durasi sejam setengah, dia menuduh-nuduh saya sebagai pemalsu manuskrip. Bahkan untuk meningkatkan keyakinan penontonnya, dia sampai bilang kalau saya ini orang yang berani pada Allah, berani dusta, tidak takut dosa, dan buku yang kami luncurkan di Rabithah Alawiyah bakal menjadi dosa jariyah.
● HANRIVER & KUCADI Tempat Tidur Lipat Kursi Malas Folding Bed Kursi Santai Lipat [Garansi lima tahun]
Tambahnya, manuskrip yang ditampilkan di Bahtsul Masail Brebes adalah manuskrip yang saya buat, manuskrip bohong-bohongan, manuskrip main-mainan.
"Manuskrip inilah yang dijadikan pegangan oleh Rumail al-Kadzab itu." tandasnya.
Padahal, jika yang dimaksud adalah salinan Habib Salim bin Jindan, manuskrip itu ditulis tahun 1349 H (1931 M). Bagaimana bisa saya disebut pembuat manuskrip itu, jika saya baru lahir tiga dekade setelah itu?
Orang tua ini juga bilang manuskrip ini ditulis Habib Salim demi mencari nama leluhurnya yang bernama Ubaidillah. Lha, Ki Imad baru membatalkan nasab Ubaidillah 91 tahun setelah manuskrip ini rampung ditulis?
Kok, bisa, ya, orang yang pernah berdusta terang-terangan, tidak menarik ucapannya, bahkan tidak meminta maaf atas tuduhannya, bisa melabeli saya dengan "al-Kadzab"?
Kalau ada orang yang bisa menghubungkan saya dengan orang tua satu ini, tolong inbox. Penasaran saja. Kok ada orang bisa ngoceh hampir setiap malam begini.
Saya serius, ya, ini.
Salam,
Rumail Abbas