RIZAL FADILLAH: PERTANYAAN GAMPANG : ITU FOT0 JOKOWI BUKAN ?

 



Ahad, 15 Juni 2025

PERTANYAAN GAMPANG : ITU FOT0 JOKOWI BUKAN ?

by M Rizal Fadillah

Pertama kali muncul dugaan ijazah UGM Jokowi itu palsu yaitu dengan melihat pada fotocopy ijazah yang beredar. Dengan cepat orang menilai "wah, ini bukan foto Jokowi". Pemakaian kacamata menjadi awal kejanggalan, sebab selama ini baik saat menjadi Walikota, Gubernur, maupun Presiden ia tidak pernah tampil dengan mengenakan kacamata. 

Dugaan itu merata, tapi tertunda oleh dugaan lain "jangan-jangan ijazah asli bukan ini, mungkin ada ijazah yang lain". Sementara "Ijazah asli" tidak pernah ditunjukkan oleh Jokowi sendiri, benda itu terus sembunyi dalam kegelapan. Upaya hukum yang menuntut kemunculan sebagai pembuktian tidak berhasil juga. Perdata, pidana ataupun tata usaha negara semua nihil untuk bisa memaksa keluar ijazah hantu itu.

Ternyata apa yang beredar sebagai fotocopy ijazah tidak berbeda dengan yang disembunyikan. Sekurangnya empat obyek atau momen yang mengindikasi bahkan membuktikan bahwa tidak ada ijazah lain selain sebagaimana yang telah beredar. Artinya percuma teriak-teriak Jokowi menganggap hanya dirinya yang tahu akan ijazah miliknya. Sungguh mudah untuk mengetahui, mendeteksi atau mengidentifikasi ijazah "asli" tetapi palsu tersebut.

Empat momen tersebut adalah tampilan fotocopy ijazah saat konpers Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta pada 11 Oktober 2022, kemudian penayangan ijazah "asli" oleh Dian Sandi Utama kader PSI tanggal 1 April 2025, lalu kesaksian jurnalis di Solo saat diperlihatkan ijazah foto berkacamata tanggal 16 April 2025, dan terakhir tayangan di layar monitor Bareskrim pengumuman oleh Dirtipidum tanggal 22 Mei 2025. 

Model iijazah tersebut sudah dianalisa habis baik oleh Dr. Roy Suryo maupun Dr. Rismon Sianipar dengan kemahiran uji forensik dan pertanggungjawaban saintifik bahwa ijazah Jokowi tersebut diduga palsu. Tanpa harus menyentuh langsung ijazah itu. Inilah keyakinan berbasis ilmu pengetahuan. Analisis dan keyakinan ini yang mampu membantah keras pengumuman Dirtipidum 22 Mei 2025.

Desakan gelar perkara ulang atau Gelar Perkara Khusus dilakukan untuk mengkonfirmasi. 

Sambil menunggu dilaksanakan Gelar Perkara Khusus, ada pertanyaan mudah yang jawabannya dapat membuktikan keaslian atau kepalsuan ijazah Jokowi. Pertanyaan itu adalah apakah foto yang ada dalam ijazah itu benar foto Jokowi atau bukan. Analisis face recognation yang dilakukan Dr. Roy Suryo terhadap foto mendapat bukti bahwa itu bukanlah foto Jokowi. Tapi milik orang lain apakah alm. Hary Mulyono adik ipar Jokowi atau Dumatno sepupu Jokowi, atau lainnya.

Yang jelas itu "tempelan" dengan bukti cap merah berada di bawah foto. Analisis dan uji Red Green Blue (RGB) Dr. Rismon sangat mantap dan meyakinkan. Indikasi foto palsu sangat kuat.

TPUA telah mengajukan pertanyaan tentang apakah itu benar foto Jokowi kepada pihak UGM sekaligus menjadi lampiran kepada pihak Bareskrim Mabes Polri. 

Sayang hingga kini baik UGM maupun Bareskrim Mabes Polri tidak mampu menjawab. Laboratorium Forensik Bareskrim nampaknya tidak melakukan pengujian atas foto. Dan ini merupakan  kesalahan fatal. Pengumuman Dirtipidum tidak menyinggung foto ijazah. Foto menjadi awal dugaan dan dapat menjadi akhir dari kepastian. 

Kini jika dilakukan uji forensik ulang oleh Labfor Bareskrim, maka mutlak pertama harus teruji adalah apakah foto dalam ijazah tersebut benar foto Jokowi..? Jika bukan, selesailah sudah. Tidak akan bisa dibantah lagi bahwa ijazah Jokowi itu benar-benar palsu. 

Ia menyangka skripsi dan ijazahnya masih asli dan bersih, padahal sudah terlalu banyak bercak-bercak di dalamnya. Kumal dan robek-robek. 

Selanjutnya mudah untuk diduga, Jokowi akan pergi atau lari entah kemana. Yang jelas tidak bisa pulang ke rumah yang nyaman di Solo. 

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 15 Juni 2025