Tegaskan Bukan Pembimbing Skripsi Jokowi, Kasmudjo: Saya Tak Pernah Lihat Ijazahnya
Kamis, 15 Mei 2025
Faktakini.info, Jakarta - Ir. Kasmudjo, M.S., dosen purnabakti Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), menegaskan bahwa dirinya bukan pembimbing skripsi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, serta mengaku tidak pernah melihat langsung ijazah kelulusan mantan mahasiswanya itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Kasmudjo usai dikunjungi Joko Widodo di kediamannya di Pogung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (13/5/2025).
“Enggak ada (obrolan soal ijazah), enggak sama sekali,” kata Ir. Kasmudjo saat diwawancarai di rumahnya, sebagaimana dilansir Kompasdotcom, Kamis (15/5/2025).
Dalam keterangannya, Kasmudjo menyebut bahwa ia tidak memiliki informasi apa pun terkait ijazah Joko Widodo. Bahkan, ia secara terang-terangan mengaku belum pernah melihat dokumen kelulusan tersebut.
“Saya merasa tidak tahu sama sekali kalau kaitannya dengan ijazah. Saya sama sekali belum pernah melihat ijazahnya itu seperti apa. Lha saya mau cerita apa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kasmudjo menjelaskan bahwa dirinya bukan pembimbing skripsi Jokowi. Ia mengatakan, dosen pembimbing skripsi Jokowi adalah almarhum Prof. Sumitro, sementara tim penguji dan asisten pendukung akademik juga ditangani oleh pihak lain.
“Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita. Karena saya tidak membimbing, tidak mengetahui. Prosesnya dan pembimbingnya itu Prof. Sumitro, pembantunya ada sendiri, yang menguji ada sendiri,” jelasnya.
Kasmudjo juga menuturkan bahwa selama Jokowi menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM antara 1980 hingga 1985, ia masih berstatus sebagai asisten dosen. Saat itu, ia hanya mendampingi dosen utama dan belum memiliki wewenang penuh untuk mengajar atau membimbing skripsi.
“Kalau selama Pak Jokowi kuliah, itu karena saya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi. Saya tidak boleh membuat atau melakukan pelajaran sendiri,” ujarnya.
Ir. Kasmudjo resmi pensiun dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 2014 setelah bertugas selama puluhan tahun, terutama di bidang Teknologi Hasil Hutan.
Sumber: Kompas,com