DPW PPP Jakarta Tolak Dudung Baliho dan Amran Sulaiman Jadi Kandidat Ketum PPP

 




Kamis, 15 Mei 2025

Faktakini.info, Jakarta - Ketua DPW PPP Jakarta Syaiful R. Dasuki menegaskan, tidak ada 20 DPW yang mendukung calon ketua umum di luar dari partai.

Sebelumnya, muncul nama mantan Kasad Dudung Abdurachman (Dudung Baliho) dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman diusulkan maju sebagai calon ketum PPP dalam Muktamar tahun ini.

"Menyatakan bahwa informasi tentang adanya 20 DPW yang telah mendukung calon Ketua Umum PPP dari luar partai adalah tidak benar," kata Syaiful, saat konferensi pers di Kawasan Jakarta, Rabu (14/5).

Dia menyebut, informasi yang disebarkan untuk kepentingan pribadi. Bahkan, membuat gaduh pengurus PPP di daerah-daerah.

"Penyesatan informasi itu dilakukan oleh oknum PPP yang ingin membuat gaduh PPP mengatasnamakan pengurus PPP di daerah-daerah untuk kepentingan pribadinya," ujar dia.

Orang Keblinger

Dia juga meminta, para oknum-oknum yang membuat gaduh berhenti. Sebab, muktamar PPP butuh solidaritas dan kerja keras.

"Meminta dengan tegas agar para oknum-oknum 'keblinger' untuk menghentikan petualangannya di PPP menjelang Muktamar, karena PPP butuh kerja keras dan soliditas dalam mengembalikan kejayaannya di Pemilu 2029," ujarnya.

Lebih lanjut, Syaiful mengajak seluruh kader PPP terus berjuang dan sambut Muktamar PPP dengan riang gembira.

"Mengajak Pengurus dan Kader-kader PPP khususnya di daerah-daerah untuk terus menjaga ghirah perjuangan sesuai khidmat dan prinsip perjuangan PPP dan kita sambut Muktamar X PPP dengan riang gembira, penuh silaturrahim dan kesejukan," imbuh dia. 

Usulan dari Romahurmuziy

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M. Romahurmuziy menilai, kepemimpinan partai berlambang ka'bah dibawah Muhamad Mardiono dianggap gagal. Sehingga, Romy menyebut Mardiono tak layak jika maju kembali menjadi calon ketua umum PPP.

"Bahwa kepemimpinan saat ini sudah gagal mempertahankan PPP di Senayan. Jadi, untul dimajukan lagi sebagai caketum jelas sudah sangat tidak layak. Hampir seluruh DPW dan DPC sangat setuju dengan hal ini," kata Romy, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (14/5). 

Menurutnya, PPP harus terbuka untuk mencari sosok caketum di luar dari struktur PPP. Dia pun menyebutkan ada sosok mantan Menparekraf Sandiaga Uno hingga mantan KSAD Dudung Abdurachman.

"PPP harus fleksibel. Disamping internal, PPP harus membuka diri utk sourcing Caketum dari luar partai. Tidak perlu kaku memegangi AD/ART yang mensyaratkan Caketum harus pernah duduk 1 periode kepengurusan sebagai Pengurus Harian DPP atau Ketua Majelis. Karena AD/ART itu bukan kitab suci," ujar dia. 

Terbuka untuk Semua

Romy ingin PPP menjadi partai terbuka. Sehingga tak cuma internal, tapi eksternal juga memiliki peluang untuk jadi ketua umum PPP dalam muktamar tahun ini.

"Saya mendorong sebanyak-banyaknya calon. Saya terus mengikuti suara-suara dari pusat dan daerah. Hingga saat ini sudah 8 nama yg muncul: 3 internal, 5 eksternal. Internal: Sandi Uno, Sekjen Arwani & Gus Yasin. Dari Eksternal: Gus Ipul, Dudung Abdul Rahman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto," sambungnya. 

Perihal namanya masuk dalam bursa caketum, Romy mengaku memilih untuk mendorong sosok lain agar membawa energi baru. 

"Saya sendiri lebih memilih untuk mendorong wajah baru untuk memimpin partai. Karena PPP butuh energi baru. Energi besar. Bukan untuk berjalan. Tapi untuk melompat. Mengatasi semua rintangan untuk kembali ke Senayan 2029," imbuh Romy. 

Sumber: merdeka.com