Puan Matikan Mikrofon Lagi, Pengamat: Dikau Mawar Asuhan Rembulan?

 




Rabu, 25 Mei 2022

Faktakini.info 

*UKHTI PUAN, DIKAU MAWAR ASUHAN REMBULAN ?*

Oleh : *Ahmad Khozinudin*

Sastrawan Politik

_Amboi, rasanya hati ini tertawan dan tidak dapat menghindari perangkap asih mu. Engkau tampil menawan, bak rembulan ditengah malam. Kurasa, ada sisi ruang batinku yang terusik, atas hadirnya pesona barumu._

_Engkau juga tampil memukau, seiring datangnya musim pancawarsa. Ya, musim saat banyak yang mengigau : Pilihlah aku, langit akan aku atapi. Pilihlah aku, maka samudera akan ku aspal._

_Ah, rasanya diri ini jadi serba salah, memandang pesona yang tak memiliki kata sudah. Terus mendebar dan membuat hati berdebar, selalu seperti genderang mau perang. Begitu kata Presiden Republik Cinta, Ahmad Dhani._

_Aduhai, rasanya aku sangat menyesal. Rupa yang rupawan dalam balutan kain solehah, kenapa baru saat ini aku jumpa ? Siapakah gerangan dikau ? Adakah engkau masih sendiri ? adakah alamat lengkap yang dapat kudatangi ?_

_Ya Ukhti, sebiak hati berselisih, memilih diantara yang paling menawan, akhirnya sampai pada keputusan, engkau lah yang paling menawan. Pakaian mu mengandung umpan, aku terjebak, dan terpenjara didalamnya._

_Rona jingga menghiasi pelangi, mawar menjadi harum serbak mewangi. Bintang-bintang pun ikut menari. Diantara mereka saling berbisik : Wahai, bahagia nian siapapun yang dapat memiliki ukhti ini ?_

_Bahkan ada yang berujar, biarlah aku menjadi saudara kalau tidak bisa diikat dengan ikatan cinta. Dengan persaudaraan, aku akan memandangnya dari jarak yang lebih dekat._

_Pesona mu melibas semua impian, dan mengantarkan imajinasi setiap mata yang memandang untuk menyampaikan rasa kagum. Terus bergumam, dan mengatakan : aduhai, indah nian mutiara yang tertata rapih, dengan bungkus kain sutera yang anggun._

_Tapi wahai ukhti, cukuplah engkau diam, dengan seribu satu pesona mu dalam diam. Sebab, auramu adalah diammu.  Saat engkau bicara, semua akan Ambyar._

_Karena kata yang terucap, pasti akan melafalkan ungkapan : *Pilihlah Aku, Calon Presiden 2024.*_

_Karena semua juga tahu, itu semua cuma Modus : *Modal Dusta Menuju Pemilu 2024.*_



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel