Fenomena Fitnah Imad cs terhadap Habaib, Mirip Pola Penentangan Kaum Quraisy terhadap Rasulullah SAW

 






Senin, 22 Desember 2025

Faktakini.info, Jakarta -  Perilaku sejumlah pihak yang tergabung dalam kelompok Sekte Imaduddin bin Sarmana bin Arsa PWI-LS kembali menuai sorotan publik. 

Kelompok orang-orang gila nasab tersebut kerap melontarkan fitnah, hujatan, cacian, serta penghinaan terhadap para Habaib dzurriyah (keturunan) Nabi Muhammad SAW.

Berbagai kalangan menilai pola serangan verbal yang dilakukan kelompok tersebut memiliki kemiripan dengan sikap kaum kafir Quraisy pada masa awal dakwah Islam. 

Saat itu, Nabi Muhammad SAW menghadapi tekanan hebat berupa hinaan, fitnah, hingga kekerasan fisik sebagai bentuk penolakan terhadap risalah yang beliau sampaikan.

Dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW menerima beragam bentuk perlakuan tidak manusiawi dari kaum Quraisy di Mekah. Hinaan tersebut tidak hanya berupa pelecehan verbal, tetapi juga mencakup fitnah keji dan tindakan fisik yang bertujuan meruntuhkan martabat beliau serta menghalangi dakwah Islam.

Beberapa bentuk penentangan yang dialami Rasulullah SAW antara lain ejekan dengan sebutan “penyihir”, “orang gila”, dan “penyair gila”. Mirip dengan buzzer Imad cs terutama di medsos yang kerap menghina Habaib dengan frasa sejenis.

Selain itu, Ummu Jamil, istri Abu Lahab, dikenal aktif menyebarkan fitnah dan kebohongan untuk mencemarkan nama baik Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin.

Penolakan keras juga terjadi ketika Rasulullah SAW berdakwah ke Thaif. Dalam peristiwa tersebut, beliau diusir dan dilempari batu oleh penduduk setempat hingga mengalami luka. 

Tidak hanya itu, gangguan fisik dan verbal juga kerap dilakukan oleh tokoh-tokoh kafir Quraisy seperti Abu Jahal dan Abu Lahab, termasuk tuduhan bahwa Nabi SAW adalah pendusta dan pembuat ajaran palsu. Perilaku tersebut juga dilakukan dan dilanjutkan oleh para Begal Nasab penerus kafir Quraisy, terhadap cucunya Nabi Muhammad SAW (Habaib).

Bahkan dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW juga menghadapi ancaman pembunuhan yang dilakukan secara terorganisir oleh musuh-musuh dakwah Islam. Hal yang juga coba dilakukan oleh para Begal Nasab yang di medsos selalu mengancam dan berupaya menakut-nakuti para Habaib bahkan mengirim laskar bayaran untuk menganggu acara pengajian Habaib.

Menghina para Habaib yang merupakan keturunan Rasulullah SAW bukan sekadar persoalan perbedaan pendapat, melainkan mencerminkan krisis adab dan akhlak. Imad dan kelompoknya yang awalnya minta diakui sebagai bagian dari keluarga Habaib, namun jelas ditolak oleh Rabithah Alawiyah karena Imad dkk memang bukan keturunan Walisongo apalagi Rasulullah SAW, akhirnya kelompok ini bertransformasi menjadi gerombolan orang-orang kalap yang sangat iri dan dendam pada kemuliaan nasab Habaib.

Masyarakat jangan terprovokasi oleh narasi kebencian, fitnah, dan penghinaan yang berpotensi merusak persatuan umat, yang dilakukan oleh kelompok Imad.

Umat Islam diimbau untuk meneladani kesabaran Rasulullah SAW dalam menghadapi hinaan, serta tetap menjunjung tinggi adab, ilmu, dan akhlakul karimah dalam menyikapi perbedaan pandangan.