Tanpa on the spot Jokowi "tidak tertarik" tanpa faktor kekayaan Jokowi tidak kebal

 


Ahad, 9 November 2025

Faktakini.info

Tanpa on the spot Jokowi "tidak tertarik" tanpa faktor kekayaan Jokowi tidak kebal

Damai Hari Lubis

Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)

Jokowi "& Co" akan terusik lalu bereaksi, jika ada aksi (demo) yang on the spot atau langsung ke lingkungan kota Solo atau terlebih ke sekitaran rumahnya. Misal, thema aksi Jokowi diminta untuk mundur dari kursi dewan penasihat di PT. DANANTARA karena dianggap tidak kapabel, sehingga bakal kontraproduktif, atas dasar hasil kajian terhadap bukti empiris (fakta dan data). Maka Jokowi "akan bangkit melawan dengan gaya kampungan".

Jika tanpa massa on the spot dimaksud, hanya tulisan berita atau artikel yang hanya mendiskreditkan terhadap sisi 'moralitasnya' saja, Jokowi cenderung bak "'tidak bisa mendengar dan tidak bisa membaca''.

Namun ada perbedaan, walau aksi atau demo nya di Jakarta, dan bukan ditujukan terhadap dirinya melainkan khusus menyentuh RI-2 maka Jokowi & Partner responsif, dampak rasa khawatir kursi Gibran copot dan munculkan red bip yang menandakan "basisnya telah rapuh", sehingga dirinya dan anaknya yang lain serta menantunya bakal ikut tergerus oleh 'alam kekuasaan'.

Umumnya seseorang yang bernah berkuasa memang selalu berusaha menunjukkan bahwa dirinya tetap strong (perkasa) tidak terpengaruh dengan tanggalnya jabatan, sesuai

konsep "Psychology of Power" yang dikemukakan oleh berbagai psikolog dan filsuf, yang berpendapat bahwa orang yang pernah berkuasa cenderung memiliki keinginan untuk mempertahankan kekuasaan dan menunjukkan kekuatan. Dan tentunya harus ditunjang oleh finansial, jika tidak, siapa yang mau berduyun duyun menunjangnya ? Sesuai konsep immunity through wealth (kebal karena faktor kekayaan).

Berbeda dengan tokoh ulama atau tokoh berkarakter kharismatik, kalau karakter sosok Jokowi yang dikenal publik ? Lalu sampai kapan ? Karena sifat benda padat pun lama kelamaan dapat aus akibat proses alam?