Said Didu: UTS Insearch Tempat Gibran Menuntut Ilmu Tidak Setara SMA/SMK: Itu Cuma Bimbel
Kamis, 19 September 2025
Faktakini.info, Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN sekaligus pegiat media sosial, Said Didu meluruskan informasi yang menyebutkan bahwa Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka pernah mengenyam pendidikan setara SMK di Australis.
Disebutkan, bahwa Gibran pernah belajar di UTS Insearch di bawah Universitas Teknologi Sydney
Universitas Teknologi Sydney, adalah sebuah universitas yang berlokasi di Sydney, New South Wales, Australia.
Said Didu memastikan bahwa UTS Insearch bukanlah sekolah formal, apalagi dikatakan setara dengan SMA maupun SMK
Informasi tersebut didapatkan langsung oleh Said Didu dari anaknya yang mengambil program master di UTS.
"Anak saya alumni S2 UTS, menjelaskan ke saya bahwa UTS Insearch bukan sekolah tapi semacam “bimbel” untuk masuk program S1 di UTS. Jadi menjadi aneh jika keterangan “lulus” UTS Insearch dinyatakan setara dengan SMK," ungkap Said Didu dikutip Warta Kota dari X, Kamis (18/9/2025).
Belakangan sekolah Gibran dipertanyakan publik.
Bahkan, seorang warga bernama Suban Palal sampai mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Dari riwayat pendidikan yang tersebar, Gibran sempat meneruskan pendidikan di luar negeri sejak remaja.
Namun untuk jenjang SD dan SMP, ia tempuh di Solo, Jawa Tengah, demikian dilansir dari Kompas.com.
Khusus SMA dan kuliahnya ia teruskan di luar negeri.
Gibran merupakan alumnus SDN 16 Mangkubumen Kidul, Solo dan SMP Negeri 1 Surakarta.
Setelah lulus SMP, suami Selvi Ananda ini melanjutkan pendidikan jenjang menengah di Singapura.
Ia lanjut SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura.
Orchid Park Secondary School merupakan sekolah menengah yang berbasis di Yishun, Singapura.
Meski sudah beroperasi sejak 1999, namun sekolah baru mulai dibuka secara resmi pada 2001.
Sehingga Gibran menjadi salah satu alumnus awal di Orchid Park Secondary School yang dibuka secara resmi pada 21 April 2001 karena pasangan dari Presiden Prabowo Subianto ini menjadi siswa pada tahun 2002.
Sesuai data yang dilansir dari laman KPU pada Selasa (16/9/2025), pada 2004, Gibran juga sempat lanjut SMA di Australia.
Setelah lulus dari Orchid Park Secondary School di Singapura, ia lanjut pendidikan ke UTS Insearch Sydney di Australia pada 2004 dan lulus pada 2007.
Sementara di UTS Insearch ini adalah program pathway atau persiapan siswa SMA lanjut ke universitas.
Utamanya yang ingin lanjut kuliah ke UTS.
Sehingga bila ditotal, masa pendidikan saat SMA sampai sebelum kuliah adalah lima tahun.
Yakni dua tahun di Singapura dan tiga tahun di Australia.
Setelah lulus SMA, ia kembali ke Singapura dan menyelesaikan kuliah di Management Development Institute of Singapore (MDIS).
MDIS merupakan universitas swasta khusus pendidikan vokasi.
Salah satu lembaga profesional nirlaba tertua di Singapura (didirikan pada 1956) yang berfokus pada konsep pembelajaran seumur hidup.
Mantan Walikota Solo ini lulus dari Jurusan Manajemen pada 2010.
Ijazah SMA dipersoalkan
Dalam gugatannya, Subhan Palal meyakini ada perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh Gibran dan KPU RI pada Pilpres 2024.
Menurut Subhan, berkas persyaratan yang diajukan Gibran sebagai calon Wakil Presiden diduga cacat.
Pasalnya, Gibran mendaftar menggunakan ijazah luar negeri yang masih diragukan.
Padahal, dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) yang mengatur syarat pendidikan calon presiden dan wakil presiden pada Pasal 169 huruf r menyatakan, ”Persyaratan menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden adalah: (r) “berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas, madrasah Aliyah, sekolah menengah kejuruan, madrasah Aliyah kejuruan, atau sekolah lain yang sederajat”.
Subhan berpandangan, hal ini jelas bertentangan dengan ijazah Gibran yang berasal dari luar negeri.
Sumber: Tribun News / Kompas com