Waspada Pengaruh Konten Medsos PWI-LS pada Orang Tua dan Kakek-kakek
Senin, 18 Agustus 2025
Faktakini.info, Jakarta - Pesan bijak mengenai kewaspadaan dalam menggunakan media sosial, khususnya bagi kalangan orang tua, kembali mengemuka. Dalam sebuah unggahan, Najih Ibn Abdil Hameed mengingatkan agar para orang tua tidak larut dalam penggunaan aplikasi seperti TikTok agar tidak terjerumus hoax, framing, propaganda dan fitnah PWI-LS dan Sekte Imad Begal Nasab.
Menurutnya, para orang tua yang telah sepuh dan melalui berbagai ujian hidup kini menghadapi tantangan baru, yakni harus berhadapan dengan verifikasi konten yang benar dan yang hoaks. “Mereka belum tentu dibekali ilmu dan kemampuan analisis yang tajam untuk memilah konten edukatif dan konten toxic,” ujarnya.
Najih menambahkan, sangat disayangkan jika seseorang yang sudah banyak beramal dan hampir menutup usia justru tergelincir menjadi penyebar hoaks, fitnah, atau dicekoki pemikiran yang merusak akidah hanya karena salah mengikuti arus konten media sosial.
Sejalan dengan itu, sejumlah pihak menilai banyak bapak-bapak yang mudah terpengaruh oleh isu provokatif, terutama terkait isu habaib dan nasab. Mereka cenderung hanya mengonsumsi potongan video di YouTube, TikTok, atau grup WhatsApp tanpa mendapatkan informasi pembanding.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar lebih bijak dalam membimbing orang tua dalam bermedia sosial, sekaligus menjaga mereka dari dampak negatif arus algoritma yang semakin sulit dikendalikan.
Unggahan Najih Ibn Abdil Hameed (10 Juli 2025).
Kalau bisa orang tua kalian jangan sampai main tiktok. Kasihan mereka sudah sepuh sudah melewati berbagai ujian hidup dan sudah hampir lulus masuk surga, tiba-tiba harus bertaruh menghadapi masalah hidup baru, yaitu verifikasi konten valid dan konten hoax, konten edukatif dan konten toxic, yang mungkin mereka seumur-umur belum pernah dibekali ilmu untuk melakukan verifikasi itu. Kalaupun pernah, kemampuan analisa mereka sudah tidak setajam itu.
Kasihan, sudah sholih sudah banyak amal sudah hampir surga, tiba-tiba di ujung usia jadi penyebar hoax, tiba-tiba jadi penyebar fitnah, tiba-tiba dicekoki pemikiran yang merusak akidah, tiba-tiba ngikuti fyp dukun-dukun “makrifat”, tiba-tiba ajal menjemput.
Faktanya memang kebanyakan bapak-bapak yang terpengaruh oleh PWI-LS adalah mereka yang suka nonton potongan-potongan video provokatif di Youtube, Tiktok atau grup-grup Wa, mereka hanya menerima informasi dari sebelah pihak terkait isu nasab Habaib, tidak pernah mendapatkan informasi dan data pembanding karena arus algoritma, demi itu jaga para bapak-bapak dan orang tua kalian.