Surat menyurat Habib Alwi Assegaf Kebonagung & Syaikhona Kholil Bangkalan ( data indah bersejarah kedekatan Kiai & Habaib )

 


Senin, 18 Agustus 2025

Faktakini.info

Muhammad Ismael Al Kholilie

* Surat menyurat Habib Alwi Assegaf Kebonagung & Syaikhona Kholil Bangkalan ( data indah bersejarah kedekatan Kiai & Habaib ) 

Beberapa hari yang lalu, ada data terbaru terkait jejak-sejarah Syaikhona Kholil Bangkalan yang ditemukan di Pasuruan, sebuah surat kuno yang terkonfirmasi ditulis oleh Habib Alwi Bin Segaf Al-Segaf Kebonagung Pasuruan teruntuk Syaikhona Kholil dan surat balasan dari Syaikhona yang beliau diktekan kepada menantunya yaitu Kh. Muntaha Jengkebuen 

Habib Alwi Al-Segaff adalah seorang ulama besar dari kota Seiwun Hadhramaut, konon beliau datang ke Indonesia bersama Habib Abu Bakar Gresik yang memang sama-sama berguru kepada Shohib Simthudduror Al-Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsy 

Satu sosok yang kemungkinan besar menjadi pengikat & pengakrab antara beliau dan Syaikhona Kholil adalah Kh. Yasin Bin Rais, santri dari Habib Alwi sekaligus santri dari Syaikhona, Syaikhona sendiri konon menjuluki santrinya ini sebagai “ Malaikat dunia “, Kh. Yasin ini juga merupakan Mbah mertua Kh. Hamid Pasuruan 

dalam surat kuno tersebut, terlihat jelas harmoni yang sangat indah antara beliau berdua, bagaimana beliau berdua saling menghormati, menghargai dan saling merendah satu sama lain, dari hasil pengamatan saya, sepertinya surat tsb ditulis oleh Habib Alwi dalam rangka menghibur Syaikhona yang sedang tertimpa musibah ( lebih spesifiknya saya kurang tau ), berikut beberapa cuplikan dari isi surat Habib Alwi :

 نخص جناب الشيخ الفاضل سلالة الأفاضل الحسيب والنجيب الأخذ من الخير بأوفر نصيب، القائم بوظائف العلم والتعليم، شيخنا وقدوتنا محمد خليل بن عبد اللطيف حفظه الله وحماه وأعطاء فوق ما أمله ورجاه وإيانا والمسلمين آمين اللهم آمين،

شريف السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
صدرت من قمبون لطلب الدعاء وخريد الاعتناء والسؤال عن عزيز جنابكم، أرجوا أنكم واللائذين بكم خصوصا الأخ في الله العارف بالله محمد طه وأهل دائرتكم ودائرته ومن نسب إليكم وإليه حسا ومعنى أرجو أنكم الجميع مصحوبين اللطف والعافية والسلامة والشكر والصبر والتسليم. وإن سألتم عن حال الفقير وذويه وابنكم حاج يس وذوبه والإخوان الجميع بأتم الصحة والعافية، أمدكم الله بأتمها وأجملها وأكملها وأسبغها مصحوبين السلامة والعافية . وثانيا التهنئة بالعيد السعيد عيد الإفطار وخواتم شهر الأنوار، أعادها الله علينا وعليكم وعلى جميع المسلمين سنين بعد سنين وأعواما بعد أعوام في عافية آمين.

هذا وأرجو من جنابكم الشريف العفو عما كثر منا الهذيان وأستغفر الله من قول بلا عمل، ولسان حال الفقير وأخي الحاج بس قائلتان (يَا أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ)) فمتى يأتي بشير سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لكُمْ هذا والسلام.

والدعاء منكم مسؤول كما هو لكم منا مبذول،

“ Kami khususkan penghormatan ini kepada hadhrat Syekh yang mulia, keturunan orang-orang mulia, yang terhormat dan terpilih, yang memperoleh bagian terbesar dari segala kebaikan, yang senantiasa menunaikan tugas-tugas ilmu dan pendidikan, guru dan teladan kami, Muhammad Khalil bin ‘Abd al-Lathif – semoga Allah menjaganya, melindunginya, dan menganugerahkan kepadanya lebih dari apa yang beliau harapkan dan cita-citakan, juga kepada kami dan kaum muslimin. Aamiin

Assalamualaikum Wr Wb 

Surat ini ditulis dari Kambun ( Kebon Agung ? ) sebagai permintaan doa, permohonan perhatian, serta pertanyaan mengenai keadaan hadhrat yang mulia. Saya berharap bahwa Anda beserta mereka yang dekat dengan Anda, khususnya al-akh fillah, al-‘Arif billah Muhammad Thaha, juga keluarga Anda, lingkungan Anda, serta mereka yang memiliki hubungan nasab lahir maupun maknawi dengan Anda, semuanya senantiasa dalam limpahan kelembutan, kesehatan, keselamatan, rasa syukur, kesabaran, dan ketundukan kepada Allah.

Dan jika Anda bertanya tentang keadaan hamba yang fakir ini, keluarganya, juga putra Anda Haji Yasin dan keluarganya, serta saudara-saudara yang lain, maka alhamdulillah semuanya dalam keadaan sehat dan afiat. Semoga Allah menganugerahkan kepada Anda kesempurnaan kesehatan, keindahan karunia, dan kelapangan nikmat yang penuh, disertai keselamatan dan kesejahteraan.

Kedua, saya sampaikan pula ucapan selamat hari raya yang penuh kebahagiaan, Idul Fitri, penutup bulan penuh cahaya. Semoga Allah mengembalikannya kepada kita dan kepada kalian serta seluruh kaum muslimin, tahun demi tahun, masa demi masa, dalam keadaan sehat dan sejahtera. Amin.

Selanjutnya, saya memohon dari hadhrat yang mulia untuk berkenan memaafkan banyaknya kelengahan dan kesalahan kami, dan saya memohon ampun kepada Allah dari ucapan tanpa amal. Adapun lisan keadaan hamba yang fakir ini beserta saudara saya Haji Yasin tak lain hanya mengulang firman Allah: {“Wahai ayah kami, mohonkanlah ampunan untuk dosa-dosa kami; sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah”}. Maka kapankah datang kabar gembira “saya akan memohonkan ampun untuk kalian” ? Demikianlah, dan wassalam “ 

Pasuruan, awal Syawal 1328 H ( 1910 M ) 

Jawaban dari Syaikhona Kholil ( ditulis oleh Menantu beliau Kh. Muntaha Jengkebuen ) :

بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وآله الطيبين، وأصحابه الأكرمين، صلاة وسلاما إلى يوم الدين.

أما بعد فالتحية العظمى والسلام الأسنى ورحمة الله وبركاته نهديها إلى حضرة جناب العالم الفاضل العلامة الكامل سيدنا الحبيب علوي السقاف حفظه الله تعالى ونفعنا به وبعلومه في الدنيا والآخرة آمين يا رب العالممين. ثم إن كتابكم الشريف وخطابكم اللطيف ورد علينا بما اشتمل عليه من المواعظ القرآنية والحكم الشعرية ما لانت به القلوب وبكت به العيون وهانت به المصيبات، وترجي عند الله تعالى مضاعفة الحسنات وتكفير السيئات، فجزاكم الله تعالى أفضل الجزاء، وأفاض علينا في الدنيا والآخرى منكم بركات الدعاء. 

والآن يا سيدنا محمد الله تعالى قد انجلت سحائب المضرات عن لطائف المسرات، نسأله تعالى ببركتكم أن
يدوم علينا وعليكم تمام الصحة ودوام العافية إلى حسن الخاتمة

أمر بتحريره الأستاذ محمد خليل بن عبد اللطيف، مسلما ومقبلا أناملكم الكريمة، ومنشدا قول القائل:
وقوله :

ما قد قضى يا نفس فصطبري له * ولك الأمان من الذي لم يقدر
وتيقني أن المقدر كائن * قهرا عليما صبرت أم لم تصبري

تعز فلا شيء على الأرض باقيا * ولا وازر مما قضى الله واقيا

راقم الحروف الفقير
محمد طه يقبل أناملكم مسلما
عليكم وعلى أخي المكرم كياهي محمد ياسين

“ maka salam penghormatan yang agung dan salam yang luhur, kami sampaikan kepada hadhrat junjungan kami, seorang alim yang mulia, seorang Allamah yang sempurna, Sayyiduna al-Habib Alawi al-Saqqaf – semoga Allah Ta‘ala menjaganya, memberi manfaat kepada kami dengan dirinya dan dengan ilmunya di dunia dan akhirat. Amin ya Rabb al-‘Alamin.

Kemudian, sesungguhnya surat mulia dan tulisan lembut Anda telah sampai kepada kami, yang berisi nasihat-nasihat Qur’ani dan hikmah-hikmah yang membuat hati menjadi lembut, mata menangis, musibah menjadi ringan, serta menumbuhkan harapan kepada Allah akan dilipatgandakannya pahala dan dihapuskannya dosa. Maka Semoga Allah membalas Anda dengan balasan terbaik, dan melimpahkan kepada kami di dunia dan akhirat keberkahan doa dari Anda.

Dan sekarang wahai Sayyiduna, dengan karunia Allah awan kesusahan telah sirna terganti oleh lembutnya kebahagiaan. Kami memohon kepada-Nya, dengan keberkahan Anda, agar Dia senantiasa menganugerahkan kepada kami dan kepada Anda kesehatan yang sempurna dan keselamatan yang berkesinambungan hingga akhir yang husnul khatimah.

Telah diperintahkan untuk dituliskan oleh guru kami, Muhammad Khalil bin ‘Abd al-Lathif, seraya mengirimkan salam dan mencium jemari tangan anda yang mulia, seraya melantunkan bait syair:

Wahai jiwa, tabahlah menerima apa yang telah ditetapkan * Engkau aman dari apa yang belum ditakdirkan.

Yakinlah bahwa apa yang telah ditentukan pasti terjadi * baik engkau Suka atau tidak, baik engkau sabar ataupun tidak 

Bersabarlah, sebab tiada sesuatu di bumi ini yang kekal * Dan tiada pelindung yang bisa menahan ketetapan Allah.

Yang menuliskan huruf-huruf ini adalah hamba yang fakir : Muhammad Thaha, seraya mencium jemari tangan Anda dan mengucapkan salam kepada Anda dan juga kepada Al-Akh Kiyahi Muhammad Yasin

**************************

Sebuah surat yang sangat indah luar biasa, yang sekali lagi membuat saya bertanya-tanya kepada para sahabat yang ingin meruntuhkan hubungan erat para Kiai dan Habaib yang sudah terjalin selama ini :

“ data-data bersejarah seperti ini mau dibuang kemana ? Sampai kapan mau menjadi denial dan menolak fakta-fakta sejarah yang ada ? “ 

Surat bersejarah seperti ini ini juga meruntuhkan asumsi-asumsi tak jelas dan tak berdasar yang digaungkan selama ini bahwa para Habaib datang ke Indonesia dibawa oleh Belanda sebagai bagian dari Propaganda. karena jika benar, yang pertama kali akan menyadari itu adalah para ulama dan Kiai kita yang hidup di zaman Belanda seperti Syaikhona Kholil, Mbah Hasyim dan para ulama lainnya, bukan Gus Abbas, Kiai Imad, dan para tokoh-tokoh PWI lainnya. Faktanya beliau-beliau yang hidup di masa itu tak ada yang mengultimatum para pengikutnya untuk berhati-hati kepada Para Sadah Ba’alawi yang datangnya dari Yaman.

Pada akhirnya, untuk siapa saja yang masih berkenan membaca dan mengkaji data-data sejarah yang ada, kita memang tidak harus berfikiran sama, tapi mari kita sama-sama berfikir

* Ismael Amin Kholil, 18 Agustus, 2025