Ryaas Rasyid Yakin Ijazah Jokowi Palsu dan Tak Pantas Sarjana: Ijazah Disembunyikan Takut Terbongkar

 




Jum'at, 8 Agustus 2025

Faktakini.info, Jakarta - Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Ryaas Rasyid, meyakini ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) palsu.

Hingga kini, kasus dugaan ijazah palsu tak kunjung rampung dan permasalahan tersebut semakin melebar hingga melibatkan banyak orang.

Bareskrim Polri telah menyerahkan kasus ke Polda Metro Jaya setelah menyatakan ijazah Jokowi asli berdasarkan uji forensik.

Kasus tersebut kemudian ditangani oleh Polda Metro Jaya dan kini telah naik tahap penyidikan karena ditemukan unsur pidana dalam perkara yang dilaporkan oleh Jokowi itu.

Namun, pihak-pihak yang melaporkan ijazah Jokowi palsu tidak terima dengan proses hukum yang ada dan sampai sekarang masih terus mempermasalahkannya.

Ditambah lagi setelah Jokowi menyatakan ada tokoh besar di kasus ijazah palsu, pihak-pihak pelapor seperti Roy Suryo cs tidak terima, kemudian melayangkan somasi kepada Presiden ke-7 RI tersebut.

Jokowi sendiri tidak mau menunjukan ijazah aslinya ke publik, dia mengaku hanya mau menunjukan ijazah aslinya di persidangan.

Setelah mengikuti perkembangan kasus ijazah Jokowi ini, Ryaas lantas menyimpulkan Jokowi tidak mempunyai ijazah.

Bahkan, Ryaas mengatakan Jokowi tidak pantas menjadi seorang sarjana karena kapasitasnya tidak mumpuni.

"Saya kira ada masalah karena menurut saya kalau mengikuti perkembangan ini secara teliti, saya punya kesimpulan sederhana, dia (Jokowi) itu nggak punya ijazah," ungkapnya, Kamis (7/8/2025), dikutip dari YouTube Abraham Samad SPEAK UP.

"Indikasinya banyak, tapi yang paling nampak adalah memang dia tidak punya kapasitas sebagai seorang sarjana, sarjana apapun. Sebab seorang sarjana itu punya struktur berpikir yang clear, berbicara secara sistematik, ini kalau lulusan sekolah tinggi ya, berpikir sistematis, bertutur kata yang teratur dan fokus. Dia (Jokowi) tidak punya sama sekali kemampuan itu," sambungnya.

Ryaas yang juga dikenal sebagai Pengamat politik ini menilai, ijazah Jokowi yang selama ini disembunyikan itu aslinya bermasalah.

Maka dari itu, tidak pernah ditunjukan ke publik karena tidak mau terbongkar.

"Ada apa sesuatu yang asli disembunyikan? Kalau dia mengatakan dia punya ijazah asli, kenapa dia sembunyikan? Jadi kalau menurut saya, yang disembunyikan itu (ijazah) adalah sesuatu yang bermasalah," katanya.

"Secara tidak sadar, dia (Jokowi) mengakui bahwa ijazahnya itu bermasalah, sehingga tidak sembarangan bisa ditunjukan, takut ketahuan," jelas Ryaas.

Ryaas pun mengatakan, kasus ijazah palsu Jokowi ini sulit dicerna secara logika, tetapi dia tetap berkeyakinan ijazah Jokowi palsu.

"Hebatnya itu, dia (Jokowi) menyebutkan akan menunjukan kepada pengadilan, tapi pengadilan di Solo tidak ada ijazah juga muncul. Dia mengatakan, dia tunjukan kepada polisi. Polisi mengaku cuma terima fotokopi."

"Jadi ini suatu persoalan yang sulit sekali dicerna secara logika, tapi kesimpulan saya dia tidak punya ijazah. Kalau ada ijazah yang dia pegang atau tidak tunjukan, pasti palsu, itu pasti palsu," tegasnya.

Ryaas pun menganggap, Jokowi hanya beralasan saja tidak mau menunjukan ijazah aslinya. 

Padahal, menurutnya, ijazah itu merupakan sesuatu yang sah dan diakui, bukan aib atau sesuatu yang buruk.

Dengan ini, Ryaas mengklaim Jokowi sengaja membuat kasus ini berlarut-larut dan menggantung.

"Itu cuma alasan, argumen yang tidak punya dasar logika. Bagaimana sesuatu yang sah tidak mau ditunjukan? Yang tidak mau ditunjukan itu sesuatu yang aib, sesuatu yang buruk. Masa orang menyembunyikan kebaikan, kebenaran, ada apa?"

"Jadi menurut saya, justru dia itu tidak mau ini terbongkar, mungkin maksudnya biarlah ini (kasus ijazah palsu) menggantung terus, panjang-panjang umur saja," ujar Ryaas.

Sementara itu, menurut Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menunjukan ijazah kliennya itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Yakup mengatakan hasil dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) yang telah diumumkan sebelumnya sudah cukup menjadi bukti keaslian ijazah Jokowi. Sehingga, seharusnya tidak perlu dipersoalkan lagi.

Foto: Ryaas Rasyid

Sumber: Tribun