Prof. Habib Abdullah Baharun Bersilaturahmi dan Berdiskusi dengan Wamenlu RI Anies Matta

 


Selasa, 5 Agustus 2025

Faktakini.info, Jakarta - Rektor Universitas Al-Ahgaf Hadhramaut Yaman, Prof. Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, melakukan kunjungan silaturahmi dan diskusi bersama Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia untuk Urusan Timur Tengah dan Dunia Islam, Bapak Anies Matta, pada Selasa (5/8) di Gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta.

Dalam kunjungan tersebut, Prof. Baharun didampingi oleh sejumlah tokoh dan ulama, yaitu: Dr. Hasan bin Husein al-Jufri (Ketua Maktab Al-Ahgaf Indonesia), Dr. Buya Yahya Zainul Maarif, Al-Habib Hamzah bin Abdullah Baharun, Dr. Ali bin Alwi al-Kaff, Dr. Muhammad Hanif Alathas, dan Ustadz Idrus Fi’li.

Prof. Baharun menyampaikan apresiasinya secara langsung kepada Anies Matta atas pidatonya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI-Liga Arab. Menurutnya, pidato yang disampaikan Anies Matta atas nama Presiden RI, Prabowo Subianto, mengenai sikap Indonesia terhadap perjuangan Palestina sangat menyentuh hati dan mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan di Timur Tengah.

Wakil Menteri Luar Negeri Anies Matta menyambut hangat kedatangan Prof. Baharun dan rombongan. Ia mengucapkan terima kasih atas kunjungan tersebut dan menegaskan bahwa tugasnya sebagai Wamenlu adalah memperkuat hubungan antara Indonesia dan dunia Islam dalam berbagai bidang.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat dan terbuka, Prof. Baharun juga memberikan catatan penting terkait bahaya gerakan sistematis yang menebar kebencian berbasis ras, khususnya terhadap bangsa Arab. Menurutnya, gerakan ini sangat berbahaya karena dapat merusak hubungan harmonis antara Indonesia dan negara-negara Arab yang selama ini terjalin erat dalam berbagai aspek. Ia menilai bahwa gerakan semacam ini juga berpotensi memecah belah bangsa Indonesia secara internal.

Menanggapi hal tersebut, Wamenlu Anies Matta menyambut baik masukan Prof. Baharun dan menyatakan bahwa seluruh pandangan dan catatan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan.

Pertemuan ini ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan tokoh-tokoh dunia Islam.