NU di Simpang Jalan: Menjaga Marwah, Merawat Amanah
Senin, 21 Juli 2025
Faktakini.info
🌿 NU di Simpang Jalan: Menjaga Marwah, Merawat Amanah
Dalam dinamika organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama, ujian kesetiaan terhadap nilai-nilai dasar dan keputusan struktural adalah hal yang tak terhindarkan. Terlebih ketika semangat kebangkitan Islam kultural bertemu dengan keragaman gerakan sosial di lapangan.
Pada awal 2025, PBNU mengeluarkan dua dokumen penting yang menegaskan sikapnya terhadap fenomena yang berpotensi menimbulkan disorientasi di kalangan warga nahdliyin:
Surat Edaran PBNU No. 3391/PB.01/A.II.10.44/99/01/2025
Instruksi PBNU No. 3975/PB.01/A.II.08.47/99/06/2025
Kedua dokumen ini bukan sekadar administrasi organisasi, melainkan bentuk tanggung jawab moral PBNU untuk menjaga khittah, adab berkhilaf, dan harmoni sosial.
🛒 Cek Sarung Goyor Babagaf Full Rayon Semua Motif. Dapatkan di Shopee sekarang!
Dalam poin-poinnya, PBNU menegaskan bahwa:
1. PWI‑LS (Perjuangan Walisongo Indonesia – Laskar Sabilillah) bukan bagian dari NU dan tidak memiliki legalitas dalam struktur jam‘iyah.
2. Kader dan pengurus NU diminta untuk tidak terlibat dalam kegiatan PWI‑LS atau organisasi lain yang membawa dampak negatif terhadap marwah dan keutuhan NU.
3. Isu-isu yang menyangkut perbedaan dalam hal nasab, khususnya terkait Ba ‘Alawi, dianggap dapat menimbulkan kegaduhan umat dan karenanya harus dihindari.
PBNU menegaskan bahwa NU tidak boleh dijadikan panggung untuk perdebatan yang dapat menciderai kehormatan, ukhuwah, dan nama baik para dzurriyah Nabi ﷺ.
Antara Instruksi dan Realita: Tugas Kultural Kita Bersama
Namun sebagaimana lazimnya organisasi besar, realitas di lapangan tak selalu sejalan dengan kebijakan pusat. Di beberapa daerah, masih ditemukan kader-kader NU, termasuk anggota Banser, yang terlibat dalam kegiatan PWI‑LS, baik sebagai simpatisan, pengawal acara, maupun bagian dari jejaring sosial yang mendukung gerakan tersebut.
Hal ini tentu menjadi catatan penting, bukan untuk menyalahkan, tetapi untuk merenungkan kembali sejauh mana instruksi PBNU telah dipahami, disosialisasikan, dan dijalankan secara menyeluruh.
Ketika Nama NU Diklaim, Amanah Ulama Dipertaruhkan
Dalam sebuah ceramah di kota Malang, Ketua PWI‑LS Abbas Billy menyampaikan pernyataan yang cukup mencuri perhatian:
> “PWI‑LS meneruskan perjuangan sesepuh NU bahwa Ba Alwy bukan cucu Rasulullah ﷺ.”
Pernyataan ini mengesankan bahwa gerakan tersebut mencoba menghubungkan narasi mereka dengan sejarah dan khazanah NU, padahal secara resmi PBNU telah menetapkan bahwa NU tidak mendukung gerakan yang menjadikan isu nasab sebagai bahan polemik di ruang publik.
Klaim sepihak semacam ini tentu membingungkan masyarakat awam, dan berpotensi mencoreng kehormatan ulama serta menyalahi adab dalam perbedaan.
Saatnya Memperkuat Pendidikan Kader dan Literasi Organisasi
Fenomena ini bukan semata soal kedisiplinan struktural, tapi juga soal kebutuhan akan penguatan literasi keorganisasian dan ideologi ahlussunnah wal jama‘ah di kalangan kader NU.
Banser bukan hanya barisan pengaman fisik, tetapi juga simbol kesetiaan pada ulama, akhlak, dan adab dalam berorganisasi.
Sudah saatnya instruksi PBNU tidak berhenti sebagai teks, tetapi ditanamkan sebagai pemahaman dan keyakinan dalam hati seluruh warga nahdliyin.
Dialog, penguatan akhlak jam‘iyah, dan pendidikan berkelanjutan menjadi kunci agar NU tetap kokoh sebagai pilar pemersatu umat.
Akhirnya : Ketaatan Bukan Paksaan, Tapi Cermin Cinta
NU bukan sekadar organisasi keagamaan—NU adalah amanah para ulama besar, warisan peradaban, dan rumah besar yang menjaga nilai-nilai tawassuth, tasamuh, dan tawazun.
Menjaga NU berarti menjaga marwah ulama, kehormatan Nabi ﷺ, dan kedamaian umat.
> Dalam setiap perbedaan, adab adalah pondasi.
Dalam setiap ketaatan, cinta adalah landasan.
Maka, mari bersama-sama kita rawat organisasi ini dengan akal yang jernih, hati yang lapang, dan langkah yang terarah.
Instruksi sudah disampaikan. Amanah telah dititipkan. Kini, kita yang menentukan: akan kita jaga, atau kita abaikan?
Foto: Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar