[Video] Tolak Pemilu Curang, Emak-emak Demo di KPU dan Kibarkan Bendera Kuning

 




Selasa, 20 Februari 2024

Faktakini.info, Jakarta - Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia menggelar aksi di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Senin (19/2/2024). 

Aksi yang didominasi oleh 'Emak-emak' itu digelar untuk menolak hasil hitung cepat atau quick count.

Selain itu, mereka juga meminta pihak yang berwenang agar mengusut tuntas proses pemilu curang. Mereja juga menuntut agar KPU mendiskualifikasi paslon 02 karena terindikasi telah melakukan kecurangan sangat masif.

Dalam aksinya, mereka membawa bendera kuning sebagai simbol duka cita. Mereka juga membawa sejumlah poster yang berisi tuntutan. 

Dalam Aksinya tersebut mereka menuntut dilakukannya pemilu ulang dan meminta kepada Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari memintanya mundur dari Jabatannya karena merasa kecewa dengan hasil sementara serta mengekpresikan bentuk kekesalan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai sebagai dalang perusak demokrasi Indonesia. 

Aksi demonstrasi dilakukan ratusan orang di depan kantor Badan Pengawas Republik Indonesia (Bawaslu RI), Jalan MH Thamrin, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin siang (19/2).

Massa aksi yang menamakan diri sebagai Gerakan Keadilan Rakyat, mendatangi kantor Bawaslu RI.
 
Mereka membawa spanduk dan poster berisi pernyataan kekecewaan terhadap dua lembaga penyelenggara Pemilu, Bawaslu dan juga KPU, seperti "Bawaslu mandul, makan gaji negara tapi tak bekerja, abaikan kecurangan dan pelanggaran", hingga poster bertuliskan "Pecat Ketua KPU RI", dilengkapi foto Hasyim Asyari.

Ada juga spanduk berukuran panjang bertuliskan, "Selamatkan Demokrasi, tolak Pemilu Rekayasa".

Salah seorang orator perempuan menyampaikan aspirasinya di atas mobil komando yang diparkir tepat di depan pintu masuk utama Kantor Bawaslu RI.

"Aksi ini simbol perlawanan terhadap rezim yang jelas-jelas merusak demokrasi dan konstitusi. Kami menolak rezim yang merusak demokrasi," tegasnya.

"Bawaslu harus bertanggung jawab dan ambil langkah tegas. Merdeka!" tambahnya.

Sumber: tempo.co, poskota.co.id, RMOL, kontenislam
 











Klik video:





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel