(Video) Korban Banjir di Gereja Athehia Sintang: Terima Kasih HILMI FPI Atas Bantuannya, Semoga Tuhan Memberkati

 


Sabtu, 20 November 2021

Faktakini.info, Jakarta - Musibah banjir masih menggenangi sejumlah kecamatan di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Tinggi muka air kembali meningkat, berkisar 1 hingga 3 meter.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, banjir menyebabkan dua orang meninggal dunia dan 24.522 KK atau 87.496 jiwa terdampak.

"Kerugian material tercatat sementara yaitu 21.000 unit rumah dan 5 unit jembatan terdampak, serta sarana tempat ibadah yang juga terendam banjir," jelasnya, Ahad (7/11/2021).

Namun alhamdulillah Front Persaudaraan Islam (FPI) melalui Sayap Juangnya HILMI dengan sigap langsung turun ke lokasi bencana dan memberikan berbagai bantuan. 

Pada hari Jum'at (5/11) pukul 22.00 Wita relawan HILMI FPI Kalbar berangkat menuju lokasi bencana banjir di kabupaten Sintang yang dikoordinatori oleh saudara Nopi MS bersama relawan lainnya, lalu membuka posko dan dapur umum yang masih terus beroperasi hingga saat ini.

Selain dari dana swadaya FPI Kalbar, Dapur Umum HILMI FPI juga menerima sumbangan dari masyarakat untuk disalurkan kepada korban banjir di Desa Manyumbong Tengah, Kampung Raja, Kecamatan Mensiku Kabupaten Sintang serta daerah lainnya.

"Kami kemarin menerima bantuan beras dari Pemuda Melayu Sintang, 20 karung beras @ 5 kg diterima team dapur umum hilmi kalbar. Lalu Sumbangan dari sdr ica Bandung (Jabar) berupa uang Rp 500.000 ke rekening BNI pak firman, diterima team dapur umum hilmi kalbar. Dan menerima  bantuan dari pak agus salah satu pengusaha di Sintang berupa sembako dan perlengkapan bayi", ujar Nyak Munzir kepada Faktakini.info, Sabtu (20/11).

Pada hari ini juga, Relawan HILMI FPI Kalbar membagikan bantuan untuk umat Kristen korban banjir di Gereja Athehia, Desa mekar jaya, Kelurahan kapuas Kiri Hilir, Kabupaten Sintang.

Menerima bantuan berupa makanan, perlengkapan bayi dan wanita, Ibu RT Pengurus Gereja Athehia sangat terharu dan mengucapkan terima kasih kepada HILMI FPI atas segala bantuan ini.

"Terima kasih untuk kalian semua. Semoga Tuhan Yesus memberkati", ujarnya.

Nyak Munzir juga menceritakan keharuannya saat menyalurkan bantuan di tempat-tempat terdampak banjir karena di daerah Mekar Jaya terjadi krisis air bersih dan situasi di lapangan belum memungkinkan untuk para Relawan HILMI FPI menjangkau beberapa titik lainnya.

"Alhamdulillah hari ini kita telah menyerahkan bantuan berupa makanan, perlengkapan bayi dan wanita ini di desa mekar jaya...kepada ibu RT pengurus gereja setempat.. karena kondisi di desa tersebut krisis air bersih... jadi bantuan kita belum bisa sampai ke desa rambai yang masih jauh ke dalam... Kita tadi tidak bagikan door to door... karena kondisi air juga sudah surut butuh sampan kecil untuk menjangkau rumah ke rumah. di lokasi air surut...sampan speed terpaksa di angkat.. warga sekitar bantu.. Mereka lihat ada nasi bungkus... Sedih saya mendengar ucapan 'anak anak kami belum makan' dari mereka, jadi blank saya dengar nye...kita bagikan di desa itu dulu.. selanjutnya kita upayakan ke desa rambai... Seperti desa sesar... sampai sekarang rumah penduduk masih tenggelam...info dari masyarakat tadi, selanjutnya insya Allah kita akan bergerak dan membantu di lokasi-lokasi tersebut", tutur Nyak Munzir.

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab memang selalu berpesan agar seluruh Pengurus dan Relawan FPI serta seluruh Sayap Juangnya wajib peduli dan berpartisipasi di setiap lokasi musibah dan bencana.

Karena itu umat Kristen, Katolik, Budha, Hindhu dan lainnya semuanya tetap ditolong dengan sebaik mungkin oleh para Relawan HILMI FPI, termasuk di Gereja Athehia Desa mekar jaya, Kelurahan kapuas Kiri Hilir, Kabupaten Sintang hari ini.

"Bantu semua korban tanpa memandang suku dan agama. Jangan sekali-kali menganggap musibah yang menimpa saudara kita sebagai beban bagi kita, tapi itu adalah kewajiban kemanusiaan", pesan Habib Rizieq.

Habib Rizieq memberikan amanat kepada seluruh jajaran FPI agar dalam memberikan bantuan dimanapun tempat lokasi bencana, untuk tidak pernah membeda-bedakan Suku, Agama maupun latar belakang dari orang yang mau kita bantu.

"Semua masyarakat siapapun dia yang mendapat musibah wajib kita bantu tanpa memandang suku, budaya, adat bahkan agama sekalipun, semua harus dibantu," tegas Habib Rizieq.

Klik video:




















        Penyerahan bantuan untuk Ibu RT Pengurus Gereja Athehia Desa mekar jaya, Kelurahan kapuas Kiri Hilir, Kabupaten Sintang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel