Ahmad Daryoko: Mustafa Kemal Attaturk Sang Raja Sekuler

 



Rabu, 20 Oktober 2021

Faktakini.info

MUSTAFA KEMAL ATTATURK SANG RAJA SEKULER !

Oleh : Ahmad Daryoko

Koordinator INVEST.

Ada berita Pemerintah akan menamai sebuah jalan di Jakarta dengan nama Jl. Mustafa Kemal Attaturk. Hal tersebut konon katanya sebagai imbal balik nama Ahmet Soekarno (Bung Karno) yg sdh dijadikan nama jalan dekat KBRI di Ankara (Turki) atas usulan Pemerintah Indonesia. 

Pemerintah Indonesia pasti tahu siapa itu Mustafa Kemal Attaturk. Yaitu seorang Jenderal Turki yg telah lakukan coup thd Kekhilafahan Turki Ustmani pada 1924. Sejak itu pula Konstitusi yang berlandaskan Ideologi Islam dirubah menjadi Liberal dng alasan untuk kemajuan Turki.

Memang Bung Karno dalam beberapa bukunya (spt Dibawah Bendera Revolusi dsb) tergambar sebagai pengagum berat Mustafa Kemal Attaturk ini. Itu semua menggambarkan bahwa ide Attaturk yang Sekuler cocok dng Bung Karno yang saat itu mengusung konsep Nasakom, yang akhirnya dilarang oleh TAP MPRS No XXV/MPRS/ 1966 mengingat ada unsur Kom nya (Komunis) . 

Namun menurut penulis itu semua adalah bagian dari Sejarah ! Dimana semua orang tidak akan luput dari kesalahan, meskipun dia seorang Pemimpin  sekalipun ! 

Tidak ber beda juga ketika era Orba yang menerapkan Azas Tunggal Panca Sila sehingga pernah ada Aliran Kepercayaan yg disetarakan dng agama. Dan konsep azas tunggal tsb menimbulkan gejolak spt Peristiwa Tanjung Priuk dll di tahun 1984. Namun saat ini hal tsb sudah tidak ada lagi, dan Agama resmi tinggal enam yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buda dan Kong Hutju.

Sekali lagi , Baik Bung Karno maupun Pak Harto , adalah dua Pemimpin Besar yang tak terhingga jasa2 nya bagi bangsa Indonesia , yang  tidak bisa dilupakan jasa2 kedua beliau itu. Yang semuanya sebagaimana manusia  biasa pasti memiliki kesalahan.

Semua itu adalah  bagian dari Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia.

Kembali ke masalah Mustafa Kemal Attaturk, mengingat sejarah Mustafa Kemal Attaturk seperti diatas, maka rencana penamaan nya untuk sebuah jalan di Jakarta telah menimbulkan penolakan yang keras dari Umat Muslim. Semua itu memang wajar dan harus ditolak ! Dan ingat, Islam adalah salah satu agama yang di akui dalam Panca Sila selaku Dasar Negara/Kalimatun Sawa/Philosofische Groundlag !

Sehingga, menurut penulis, daripada Pemerintah melakukan tindakan2 kontroversial dan tidak produktif ini lebih baik fokuskan misalnya kemasalah kelistrikan yang sudah di "acak"2 para "Peng Peng" serta Aseng dan Asing itu !

Tindak para "Peng Peng" itu !  Karena sebentar lagi System Kelistrikan yang mereka ciptakan dengan melanggar Konstitusi itu akan menindas rakyat dengan penerapan tarip listrik yang tinggi dan diluar kompetensi Pemerintah lagi !

JAKARTA, 20 OKTOBER 2021.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel