Tegas! Jendral Gatot: Jangan Hanya Habib Rizieq Yang Diperiksa, Tindak Semua Kerumunan!

 



Kamis, 3 Desember 2020

Faktakini.net, Jakarta - Berbeda dengan kasus kerumunan ribuan massa Gibran putra Presiden Jokowi saat pendaftaran Pilkada Solo, kerumunan massa Olly Dondokambey kader PDIP di Sulut serta banyak kerumunan lainnya di tengah pandemi COVID-19 yang hingga kini aman-aman saja, kasus kerumunan di Petamburan yang melibatkan Habib Rizieq berbuntut panjang dan diproses oleh kepolisian. 

Terkait pemanggilan Habib Rizieq Shihab usai dituding menyebabkan kerumunan massa saat masa pandemi Covid-19, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo minta semua kumpulan atau kerumunan juga diperiksa dan ditindak tanpa tebang pilih. 

Saat berpidato di acara “Dialog Nasional Reuni Akbar 212” tentang revolusi akhlak, Gatot mengatakan, bahwa revolusi akhlak menjadi implementasi Pancasila, termasuk sila kedua soal kemanusiaan yang adil dan beradab.

Menurutnya, keadilan di Indonesia saat ini mulai pudar. Gatot memberi contoh terkait yang terjadi belakangan ini, pemeriksaan Habib Rizieq Shihab.

“Kalau memang negara ini adil dan beradab, maka yang kumpulan-kumpul periksa semua,” tegasnya.

Terkait keadilan, Gatot juga menyinggung penangkapan anggota KAMI, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana, yang ditangkap tanpa 2 alat bukti.

“Kami katakan jangan kasihani mereka, karena mereka bukan pejuang karbitan. Justru yang kita kasihani adalah penyidik. Karena penyidik di kepolisian ini orang yang pintar-pintar, cerdas, dan pasti punya hati nurani. Dia batinnya tersiksa, karena harus melakukan pelanggaran hukum untuk menangkap saudara-saudara KAMI,” ujarnya.

Gatot juga menyinggung soal masalah keadilan di Papua Barat.

“Inilah kalau keadilan ada, mereka akan diperlakukan sama secara adil dan beradab, tidak akan terjadi [konflik Papua Barat]. Selama 70 tahun pasti bisa damai gitu-gitu saja,” tegasnya.

Gatot juga menegaskan pentingnya revolusi akhlak, seperti yang dicanangkan Habib Rizieq Shihab, karena masyarakat Indonesia sudah parah, banyak yang mengubah keburukan jadi kebaikan

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Umum DPP FPI Haji Munarman. Ia menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara berasaskan hukum yang berkeadilan.

Ustadz Munarman pun menilai Indonesia bukan negara hukum yang arogan, yang hanya memberikan keadilan bagi segelintir golongan saja.

Ustadz Munarman menyoroti penindakan aparat penegak hukum yang dinilai tidak adil dalam menyikapi kerumunan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan yang dihadiri Habib Rizieq Shihab beberapa tempo lalu.

Beragam acara itu kemudian berujung pemanggilan sejumlah saksi oleh polisi hingga pencopotan lurah, camat, maupun wali kota.

"Ini menunjukkan bukan negara hukum berkeadilan," kata Ustadz Munarman dalam acara yang sama.

Foto: Gatot Nurmantyo

Sumber: bisnis.com, cnnindonesia.com dan lainnya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel