PRABOWI SAMA GELAP DENGAN JOKOWO

 



Ahad, 9 November 2025

Faktakini.info

PRABOWI SAMA GELAP DENGAN JOKOWO

by M Rizal Fadillah

Wi and Wo ternyata sama dan sebangun alias sarua wae, yakni sama-sama  munafik. Omong bohong, enteng janji dan mengingkari, serta khianat atas amanat. Ngeles dan pencitraan adalah bungkus kepalsuan. Berpolitik gemuk padahal kurus dan kurus padahal gemuk. Serasi sepert Abbott Costello cartoons. Film komedi Amrik yang laris tahun 60-an.

10 tahun memerintah Jokowi membawa Indonesia ke era kegelapan. Jokowi sendiri menyebut "ruwet ruwet ruwet". Korupsi dahsyat dan aparat berkarat. Sangat kuat kolusi, korupsi, dan politik dinasti. Hukum mahal bagi rakyat tapi murah bagi pejabat dan konglomerat. Jokowi dan rezimnya menjajah bangsa dan rakyatnya sendiri.

Prabowo melanjutkan gaya dan misi Jokowi, maklum produk konspirasi bersama. Menang curang dengan menipu rakyat. Keduanya bekerja ala mafia. Harapan mengampuni Prabowo karena mampu memperbaiki hilang bertahap. Kini habis tanpa pemberantasan korupsi, basa-basi reformasi, serta narasi merdeka dari asing.  Semua bagaikan komedi Abbott dan Costello tadi.

Era kegelapan dipenuhi dengan hubungan gelap yang menjijikkan. Wi dan Wo sama-sama gelap. Tidak terpancar keceriaan, kepercayaan, dan harapan. Terakhir dibentuk Komisi Reformasi tapi apa yang mau didapat dari orang seperti Tito, Oto, dan Listyo ? Tito dan Listyo adalah penghancur Kepolisian.

Purbaya teriak korupsi Whoosh eh Prabowo pasang badan, lalu apa yang mau diharap dari proyek si Luhut, si Kowi, dan si Jinping ini ? Utang saja yang menumpuk segunung. Dasar belegug.

Jokowi disorot ijazah palsu, bukannya diselidiki serius malah orang yang mempermasalahkan diproses hukum. Prabowo bukan hanya tidak peduli tetapi melindungi, seolah berujar "Jokowi c'est moi"--Jokowi adalah aku. Ironinya tidak seorangpun atau institusi manapun yang berani secara terbuka dan siap menguji bahwa ijazah Jokowi itu asli.

Terhadap penjajahan duo Widodo dan Prabowo rakyat harus berontak. Jika mereka tidak mampu berkhidmat pada rakyat, memperkaya diri dan kroni, serta menyembah dewa sipit, maka pemberontakan merupakan suatu keniscayaan. Adili Jokowi atas dosa masa lalu, makzulkan Gibran atas kebodohan, dan beri sanksi Prabowo atas ketidakbecusan.

Jangan biarkan dosa bertumpuk, kebodohan berkepanjangan dan ketidakbecusan membudaya. Negara harus dibersihkan, dicerdaskan, dan dibuat lebih beradab. 

Jokowi, Gibran, dan Prabowo cepat atau lambat akan menjadi tiga figur yang paling dibenci rakyat. 

Trium virat kerusakan bangsa ini layak dibuat patung yang nantinya dicaci maki dan dihinakan. Jokowi raja kebohongan, Gibran bocah ingusan berbaju kebesaran, dan Prabowo sang ambisius yang tidak becus. 

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

9 November 20258