ASRUL SANI & JOKOWI, POTRET PEMILIK IJAZAH ASLI & TAK ASLI?

 


Selasa, 18 November 2025

Faktakini.info

ASRUL SANI & JOKOWI, POTRET PEMILIK IJAZAH ASLI & TAK ASLI?

Oleh : Ahmad Khozinudin, S.H.

Advokat 

Koordinator Non Litigasi Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi & Aktivis

Polemik ijazah sebenarnya mudah. Ya, semudah menunjukan ijazah. Akan tetapi menjadi sulit, jika menempuh metode yang berbelit-belit.

Asrul Sani, Hakim Mahkamah Konstitusi menempuh metode sederhana, cepat, tranparan, kredibel dan akuntabel. Saat ada yang mempersoalkan ijazahnya, Asrul Sani menunjukan ijazah yang dimilikinya, berikut dokumen pendukung dan kronologi mendapatkan ijazah.


Alhasil, perkara menjadi clear. Asrul segera mendapatkan kembali kehormatan dan harga dirinya, Asrul juga tak perlu memenjarakan orang yang mempersoalkan ijazahnya.


Namun Jokowi, ruwet. Jokowi menempuh jalan yang panjang dan melelahkan, namun tak jua kunjung meyakinkan publik bahwa ijazahnya asli, apalagi mengembalikan wibawa dan kehormatannya.


Jokowi, memenjarakan Gus Nur dan Bambang Tri untuk meyakinkan ijazahnya asli. Berikutnya, Jokowi mengkriminalisasi Roy Suryo dkk, untuk meyakinkan publik ijazahnya asli.


Tidak nyambung. Ijazah asli yang ditanyakan, penjara yang menjadi jawaban. Seolah, ketakutan akan penjara menjadikan ijazah yang palsu menjadi asli.


Meskipun ada mesin waktu, yang membawa Jokowi ke tahun 2018, saat pertama kali Bambang Tri mempersoalkan ijazahnya, rasanya mustahil Jokowi mengadopsi cara yang ditempuh Asrul Sani yang menunjukan ijazahnya. Karena, publik ragu Jokowi memiliki ijazah asli. Karena alasan itulah, Jokowi berbelit belit berlindung dibalik narasi 'siapa yang menuduh, dia yang membuktikan' hingga ungkapan 'hanya akan menunjukan ijazah di pengadilan'.


Saat ini, ijazah Jokowi telah membuat Roy Suryo cs menjadi tersangka. Namun, apakah status Roy Suryo tersebut mengubah keyakinan publik menjadi percaya ijazah Jokowi asli?


Pada diskusi Prime Plus CNN TV semalam (Selasa, 17/11 Pukul 20.30 WIB), Rizal Nova Mujahid dari Analis Senior Drone Emprit menyampaikan data menarik. Mayoritas Netizen lebih percaya argumentasi kubu Roy Suryo cs ketimbang kubu Jokowi. Mayoritas Netizen memberikan sentimen negatif terhadap Jokowi.


Ade Darmawan selaku salah satu pelapor dari kubu Jokowi, hanya merepetisi argumentasi. Mengulang-ulang analogi tentang uang palsu yang menjemukan.


Sementara temuan data dan fakta terkait Jokowi, makin mencengangkan. Saat sidang KIP, diketahui KPUD Solo telah memusnahkan dokumen pencalonan Jokowi saat maju Walikota Solo. Namun, tak dapat menunjukan berita acaranya. Ada apa?


UGM juga tampil tak meyakinkan. Korespondensi dari UGM dipersoalkan oleh Hakim KIP, karena tidak ada kop dan tandatangan pejabat UGM. 


Keterangan UGM tentang KHS Jokowi bertentangan dengan keterangan Polda. UGM menyatakan tidak memiliki data KHS Jokowi, sedangkan Polda Metro mengaku menyita data KHS Jokowi dari UGM. Nah loh?


Pada akhirnya, mari kita tunggu babak peradilan kasus ijazah Jokowi. Karena, kalau berharap Jokowi akan menempuh langkah seperti Asrul Sani, sangat jauh panggang dari api. Lah wong ijazah aslinya tidak punya, riwayat pendidikan tidak jelas, lalu apa yang mau ditunjukan dan disampaikan kepada publik? [].