Belasan perempuan korban dari foto dan video deepfake vulgar laporkan oknum Mahasiswa

 


Selasa, 28 Oktober 2025

Faktakini.info, Jakarta - Belasan perempuan korban dari foto dan video deepfake vulgar melaporkan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) sekaligus alumni SMAN 11 Semarang bernama Chiko Radityatama ke polisi. Para k0rban merupakan siswi aktif dan alumnus sekolah tersebut.

Chiko memproduksi konten p0rn0graf1 dengan mengedit wajah korban-korbannya menggunakan AI kemudian mengunggahnya ke media sosial X yang telah dibuat sejak 2023. Hingga kini, jumlah korban yang baru diketahui berjumlah sekitar 30 orang, dengan barang bukti 1.100 file yang tersimpan di hardisk milik pelaku. Salah satu yang viral berjudul Skandal Smanse.

“Untuk 1.100 itu kita belum tahu itu bentuknya editan atau apa, karena itu hanya diketahui file Google Drive isinya ada 1.100 foto yang kita belum tahu itu masih mentah atau sudah diedit, dan akankah itu disebarluaskan kembali atau bagaimana, kita belum tahu,” ucap pengacara korban, Jucka Rajendhra Septeria Handhry, Rabu (22/10).

Jucka menjelaskan proses hingga akhirnya para korban berani melapor dan memberi keterangan kepada polisi cukup panjang karena secara psikis para korban terguncang.

“Para korban ini juga merasa kebingungan, karena instansi sekolah yang seharusnya melindungi mereka, mereka merasa kurang memberikan support maupun perlindungan kepada mereka,” ucapnya. 

Chiko sebelumnya telah membuat permintaan maaf terkait video berjudul Smanse yang diunggah di akun instagram sekolah pada 13 Oktober lalu. Namun tak semata-mata meredam kasus, siswa-siswi kemudian menggelar aksi protes pada Senin (20/10) untuk keadilan para korban. Video permintaan maaf juga dinilai hanya formalitas dan tidak tulus.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto menyebut bahwa ayah Chiko merupakan anggota Polres Semarang. Namun ia memastikan kasus akan ditangani secara profesional oleh penyidik Siber Polda Jateng.