Tanggapan DPP FPI atas Pidato Presiden RI di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 soal Palestina
Ahad, 28 September 2025
Faktakini.info, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Front Persaudaraan Islam (DPP FPI) mengeluarkan pernyataan sikap resmi terkait pidato Presiden RI, Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto, dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025.
Dalam pernyataan bernomor 001/PS/DPP-FPI/Rabi’ul Akhir/1447 H, DPP FPI menyampaikan apresiasi atas langkah Presiden Prabowo yang mengangkat isu Palestina dalam forum internasional, sekaligus memberikan beberapa catatan kritis.
FPI menilai keputusan Indonesia mengirim 20.000 pasukan ke Palestina merupakan langkah positif, namun ditekankan agar pasukan tersebut tidak bersikap netral, melainkan turut melindungi rakyat Palestina dari agresi Israel. Selain itu, FPI juga mengingatkan agar Indonesia tidak terjebak pada narasi solusi dua negara yang digulirkan Barat, karena dianggap berpihak pada kepentingan Zionis Israel.
Dalam poin lainnya, FPI menegaskan penolakan atas narasi palsu perdamaian yang mengabaikan peran rakyat Palestina, termasuk HAMAS. FPI juga menekankan pentingnya sikap konsisten Indonesia sesuai konstitusi UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan.
Lebih jauh, FPI mendorong pemerintah Indonesia agar bersikap lebih tegas terhadap rezim Zionis Israel dengan mengangkat isu genosida sebagai masalah utama serta memperkuat koalisi bersama negara-negara Islam.
Di akhir pernyataannya, FPI menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk bersatu membela Palestina, mendukung berbagai upaya perlawanan terhadap Israel, serta melakukan boikot terhadap produk-produk yang mendukung rezim Zionis.
Pernyataan ini ditandatangani oleh Ketua Umum DPP FPI, Habib Muhammad Alattas, Lc., MA., dan Sekretaris Umum, Habib Ali Abubakar Alattas, SH., di Jakarta, 26 September 2025 bertepatan dengan 4 Rabi’ul Akhir 1447 H.
Transkrip Lengkap Teks
DEWAN PIMPINAN PUSAT – FRONT PERSAUDARAAN ISLAM
Nomor: 001/PS/DPP-FPI/Rabi’ul Akhir/1447 H
TANGGAPAN ATAS PIDATO PRESIDEN RI PADA SIDANG MAJELIS UMUM PBB 2025
السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Sehubungan dengan pidato Presiden RI, Bapak Jenderal TNI (purn.) H. Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025, yang merupakan yang pertama kali membawa harkat bangsa Indonesia setelah satu dekade absen dalam Sidang Majelis Umum PBB, begitu juga mengapresiasi semangat baik dan empati Presiden dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina di kancah dunia, Dewan Pimpinan Pusat Front Persaudaraan Islam, memiliki beberapa catatan sebagaimana berikut. Pernyataan Indonesia masih banyak yang sesuai lanjutan Presiden pada upaya membantu kemerdekaan Palestina, yakni sebagai berikut:
1. Bahwa ide mengirim 20.000 (dua puluh ribu) pasukan ke Palestina adalah hal baik, akan tetapi jangan memposisikan diri bersifat netral, pasukan tersebut justru sangat diperlukan dalam melindungi rakyat Palestina dari kekejian rezim penjajah Zionis Israel dan menghentikan genosida yang dilakukan rezim penjajah Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Pengiriman pasukan juga harus memfasilitasi bantuan kemanusiaan, medis dan logistik untuk rakyat Palestina korban kekejian rezim penjajah Zionis Israel. Untuk hal ini kami Front Persaudaraan Islam siap mendukung dan terlibat aktif;
2. Bahwa kami meminta kepada Presiden RI untuk tidak terjebak terhadap narasi solusi dua negara yang dikembangkan oleh negara-negara Barat, yang sesungguhnya hanya ilusi belaka, karena terlihat sendiri dalam pidato Perdana Menteri rezim Zionis Israel, laknatullah Netanyahu, jelas menolak berdamai. Kemudian, secara eksistensial, rezim penjajah Zionis Israel terbukti sebagai ancaman permanen bagi regional, dan terus membuktikan diri dalam serangan-serangan terakhir yang tidak hanya menyerang rakyat Palestina, namun juga melakukan agresi terhadap negara-negara lain, termasuk Qatar, tanpa mengindahkan aturan hukum internasional;
3. Bahwa narasi solusi perdamaian dua negara yang dikembangkan oleh negara-negara Barat justru bersifat belati bambu, yang HARUS DITOLAK, karena mengenyampingkan elemen-elemen perjuangan rakyat Palestina, termasuk HAMAS, dimana berpotensi menciptakan otorisasi boneka, yang tidak lain hanya merupakan cara lain dalam melegitimasi penjajahan Israel terhadap Palestina;
4. Bahwa sesuai amanat konstitusi UUD 1945, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, maka pengakuan terhadap entitas penjajahan seperti rezim penjajah Zionis Israel adalah bertentangan dengan konstitusi dan tidak sejalan dengan semangat perjuangan para Founding Fathers;
5. Bahwa langkah selanjutnya, Pemerintah Indonesia perlu bersikap lebih tegas dan keras terhadap rezim penjajah Zionis Israel, serta mengangkat isu utama kekejaman rezim penjajah Zionis Israel terhadap rakyat Palestina, yakni permasalahan Genosida yang sampai hari ini masih terus dilakukan, serta melakukan langkah-langkah yang strategis dan efektif dalam menghentikan Genosida tersebut sesegera mungkin, termasuk segera membangun koalisi bersama dengan negara-negara Islam dan negara lainnya, termasuk komponen perlawanan regional yang selama ini tegas melawan rezim penjajah Zionis Israel, dalam upaya membantu kemerdekaan rakyat Palestina;
6. Bahwa Kami menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk terus teguh bersatu padu membela perlawanan rakyat Palestina terhadap rezim penjajah Zionis Israel dengan berbagai macam upaya, termasuk melakukan do’a, qunut nazilah, melakukan boikot terhadap produk-produk yang mendukung rezim Zionis Israel dan sekitunya.
Demikian pernyataan ini dibuat, semoga Allah SWT menangkan perjuangan rakyat Palestina dan bebaskan Baitul Maqdis dari cengkraman rezim penjajah Zionis Israel.
JAKARTA, 4 Rabi’ul Akhir 1447 H / 26 September 2025 M
DEWAN PIMPINAN PUSAT – FRONT PERSAUDARAAN ISLAM
Ttd,
HB. MUHAMMAD ALATTAS, Lc., MA.
Ketua Umum
HB. ALI ABUBAKAR ALATTAS, SH.
Sekretaris Umum