SELAMAT JALAN TEH PIPIT....
Selasa, 30 September 2025
Faktakini.info
SELAMAT JALAN TEH PIPIT....
Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Pipiet Senja atau Etty Hadiwati Arief adalah seorang penyair, cerpenis, novelis, dan penulis cerita anak, lahir di Sumedang pada tanggal 16 Mei 1957. Nama Pipiet Senja, penulis kenal pertama kali sekira tahun 2005, saat penulis menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang.
Saat itu, penulis yang ditarget untuk mengkhatamkan buku minimal 5 sampai 6 judul buku dalam satu pekan oleh senior aktivis, dipaksa menjadi kutu buku dan melahap seluruh buku apapun genrenya. Akhirnya, penulis bertemu dengan buku karya Pipiet Senja. Kapas kapas di langit, meretas ungu, sembilan ribu bintang, adalah beberapa judul buku gubahan Pipiet Senja.
Seperti genre novel lainnya, misalnya seperti tulisan Asma Nadia, ciri khas tulisan Pipiet Senja adalah kentalnya aspek romantisme dan melankolis dalam menuturkan fenomena kehidupan. Biasanya, tulisan sangat dipengaruhi oleh pengalaman kehidupan penulisnya.
Dulu, buku-buku renyah seperti karangan Pipiet Senja ini, menjadi buku penghibur setelah otak dibuat keriting dan dahi berkerenyut membaca Madilog karya Tan Malaka, Buku buku politik yang tebal (seperti The Clash Civilization karya Samuel P Huntington), hingga rekreasi kesadaran akan hakekat berfikir saat membaca buku Shur'atul Badihah (berfikir cepat) karya Syekh Taqiyuddin an Nabhani.
Dulu, penulis bersama para pembelajar lainnya di Rumah Pena, mengunjungi penulis senior untuk menimba ilmu. Diantaranya, kami datang ke Yogyakarta ke kediaman penulis senior ketika itu (lupa namanya).
Puluhan tahun kemudian, barulah penulis berinteraksi langsung dengan Pipiet Senja melalui sarana GWA (memang belum pernah bertemu langsung). Juga, di laman Facebook. Sempat beberapa kali, komunikasi japri via WA, beberapa tahun lalu.
Bahagia rasanya, berinteraksi dengan penulis buku yang bukunya kita baca. Itulah, perasaan penulis saat berinteraksi. Karena usia beliau lebih senior, maka tak keliru jika penulis menyebut beliau dengan ungkapan 'Teh Pipiet'.
Teh, maksudnya teteh. Yakni panggilan untuk kakak perempuan dalam tradisi Sunda (Jawa: Mbak). Pipiet Senja berdarah Sunda (Sumedang), jadi layak dipanggil 'Teh Pipiet'.
Hari ini (Selasa, 30/9), penulis mendapat kabar dari Bu Nina di sebuah GWA, bahwa beliau 'Pipiet Senja' atau nama aslinya Etty Hadiwati Arief telah berpulang. Beliau, akhirnya kembali ke haribaan, setelah sebelumnya mendapat banyak kebaikan karena kesabaran menghadapi penyakit.
Selamat jalan Teh Pipiet, semoga diampuni segala dosa, diterima segala amal. Semoga, dikumpulkan bersama umat Rasulullah Saw dan mendapat syafaat dari beliau, Amien. [].