[Video] Bupati Pati Dilempari Botol dan Sandal Saat Bicara di Depan Massa dan Akhirnya Rusuh
Rabu, 13 Agustus 2025
Faktakini.info, Jakarta - Bupati Pati Sudewo akhirnya menemui massa aksi di depan kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). Massa melempari Sudewo saat berbicara di depan massa. Sudewo menemui massa pukul 12.16 WIB. Bupati terlihat naik ke kendaraan milik polisi.
Polisi yang berjaga meminta massa tertib. Setelah itu, Sudewo muncul dari dalam mobil dan mengucapkan minta maaf. Dia berjanji akan bekerja lebih baik lagi.
"Saya mohon maaf," kata Sudewo di hadapan massa depan kantor Bupati Pati.
Tak lama bicara, massa kembali ricuh dengan melempari Bupati Pati Sudewo dengan botol air mineral. Bupati Sudewo lantas kembali masuk ke mobil dan kembali ke dalam kantor Bupati Pati.
Tampak seorang ajudan Sudewo memasang badan untuk menangkis lemparan botol massa. Ajudan berkemeja putih itu tampak menggunakan tameng milik polisi.
Polda Jawa Tengah (Jateng) mencatat sebanyak 34 orang mengalami luka-luka dalam aksi unjuk rasa yang mendesak Bupati Pati Sudewo untuk mundur dari jabatannya. Polisi pun membantah adanya korban tewas.
Hal itu dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto.
5 Tuntutan Massa
Diketahui, aksi demonstrasi warga di Alun-Alun Kota Pati di depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8), berujung ricuh. Kericuhan dimulai saat massa aksi melempari Pendopo Kabupaten Pati menggunakan air mineral. Aksi massa semakin tak terkendali saat massa yang memanas tak jua ditemui Bupati Pati Sudewo.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, satu mobil dinas Polres Grobogan dikabarkan dibakar massa. Kericuhan ini meluas. Sebelumnya, emak-emak sambil bawa anak juga ikut demo. Mereka mengira demo di Pendopo Kabupaten Pati tersebut berlangsung damai. Saat kepanikan terjadi, banyak balita dan anak-anak pingsan.
Penyebab kericuhan dimulai ketika tuntutan massa agar Bupati Pati Sudewo datang, tidak terpenuhi.
Ahmad Husen selaku inisiator dan Syaiful Ayubi sebagai orator demo Pati tersebut menyatakan bahwa Bupati Pati Sudewo perlu dilengserkan dari jabatannya karena dinilai bersikap arogan. Warga juga diajak bertahan hingga malam hari sebelum tuntutannya mendapat respons dari pemerintah.
Sementara itu, kondisi demonstran mulai memanas. Tensi emosi mereka meninggi lantaran tidak kunjung ditemui bupati.
"Kita datang 50.000 orang bahkan lebih, tapi kenapa Sudewo pengecut tidak berani menampakan diri," kata seseorang pendemo melalui pengeras suara.
Jalannya aksi demonstrasi kemudian menjadi ricuh karena tidak ada satu pun pihak pemerintah yang menemui massa pendemo.
Pagar kantor bupati roboh hingga terdengar suara letusan gas air mata.
Berikut 5 tuntutan massa demonstrasi di Pati:
Menuntut Bupati Sudewo mundur dari jabatan.
Menolak penerapan lima hari sekolah.
Menolak renovasi Alun-alun Pati dengan anggaran Rp2 miliar.