Imaduddin Akui PWI-LS Dibentuk untuk Memusuhi Ba Alawi, PBNU: Warga NU Harus Menjauh!
Rabu, 6 Agustus 2025
Faktakini.info, Jakarta - "Dia (Imad) yg pny masalah, dendam karena nasabnya tidak diakui oleh Rabithah Alawiyah... Tapi dia mau mengajak-ajak semua orang untuk membalaskan dendam pribadi dia kepada Rabithah Alawiyah dan seluruh Habaib".
Pernyataan menggemparkan datang langsung dari pendiri Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS), Imaduddin bin Sarmana bin Arsa. Dalam sebuah video yang beredar luas, ia mengakui secara terang-terangan bahwa PWI-LS memang dibentuk untuk memusuhi keturunan Ba Alawi, yakni kelompok habaib yang memiliki garis nasab ke Rasulullah ﷺ.
https://youtu.be/1k6ijMqwpq4?si=sr4rZX87s74DwaQp
Yang mengejutkan, dalam video itu Imaduddin tampil dengan mengenakan seragam Banser NU, dan di belakangnya terpampang foto Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari — pendiri Nahdlatul Ulama. Aksi ini memicu kemarahan dan kegelisahan di kalangan Nahdliyin, karena PWI-LS justru sedang dikritik keras oleh PBNU sebagai organisasi yang menyimpang dari prinsip adab dan ukhuwah.
📜 PBNU Resmi Instruksikan: Jauhi PWI-LS dan Organisasi Pemecah Belah!
Menanggapi situasi ini, PBNU merilis Surat Instruksi Nomor 3975/PB.01/A.II.08.47/99/06/2025 yang ditandatangani langsung oleh Rais ‘Aam KH. Miftachul Akhyar, Katib Aam KH. Akhmad Said Asrori, Ketua Umum KH. Yahya Cholil Staquf, dan Sekjen Drs. H. Saifullah Yusuf.
Isi instruksi tersebut menegaskan lima poin penting, dua di antaranya menyorot langsung fenomena PWI-LS:
> Butir 4:
"Setiap fungsionaris pengurus dan kader Nahdlatul Ulama berkewajiban mencegah perpecahan (tafarruq) dan mendamaikan pertentangan (ishlah dzatil bain), serta melepaskan diri dari keterlibatan dalam pertentangan mengenai nasab... seperti Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) maupun organisasi yang berseberangan dengan PWI-LS."
> Butir 5:
"Hendaknya setiap fungsionaris istiqomah dalam disiplin organisasi sesuai dengan bai’at jam’iyyah, dengan tidak melibatkan diri dan/atau menjadi bagian dari organisasi yang berpotensi mengganggu konsolidasi dan keutuhan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama."
PBNU Soroti Penyalahgunaan Simbol NU
Tindakan Imaduddin yang menggunakan atribut Banser dan simbol Hadratusy Syaikh sambil menyerang kelompok keturunan Ba Alawi dianggap sebagai bentuk penyesatan publik dan penodaan terhadap ajaran luhur NU.
PBNU sebelumnya telah menegaskan lewat Surat Edaran Nomor 3391/PB.01/A.II.1044/99.01/2025 bahwa PWI-LS bukan bagian dari perangkat resmi NU dan tidak berhak membawa identitas Nahdlatul Ulama dalam bentuk apa pun.
NU Menolak Kebencian, Menjaga Ukhuwah
Instruksi ini keluar sebagai respons atas maraknya konflik horizontal yang dipicu oleh fitnah nasab, debat kasar di media sosial, dan pembentukan komunitas yang memprovokasi permusuhan sektarian.
PBNU menyerukan seluruh warga NU agar kembali kepada Khittah 1926, menjaga adab dalam perbedaan, dan tidak terjebak dalam jebakan radikalisme identitas keturunan.
📣 Seruan Tegas untuk Nahdliyin:
✅ Jangan ikut PWI-LS,
✅ Jangan tergiur narasi kebencian berbaju NU,
✅ Jangan terlibat dalam konflik nasab,
✅ Jaga bai’at jam’iyyah,
✅ Kembali pada adab, sanad, dan akhlak para muassis.