DICARI: Pidato Tokoh Islam ! Hilang Puluhan Tahun !
Kamis, 14 Agustus 2025
Faktakini.info
DICARI: Pidato Tokoh Islam ! Hilang Puluhan Tahun !
Bayangkan…
Tahun 1945, sidang BPUPKI sedang panas. Para tokoh bangsa berkumpul, mengajukan konsep dasar negara.
Muhammad Yamin bertugas sebagai notulen sidang. Kalau di era modern, dia ini ibarat kamerawan resmi. Semua pidato direkam, dicatat, lalu nanti dipublikasikan ke rakyat lewat bukunya.
Tapi… di sinilah keanehan terjadi.
Ketika giliran tokoh nasionalis sekuler bicara, semua dicatat rapi. Soekarno dicatat, Hatta dicatat, Soempoemo dicatat. Argumentasi utuh. Kalimat demi kalimat masuk ke buku.
Begitu giliran tokoh Islam berbicara seperti Kiai Bagus Hadikusumo dari Muhammadiyyah, K.H. Wahid Hasyim dari Nadhlatul Ulama, Abikusno Tjokrosujoso dan banyak lainnya
catatan langsung… menghilang.
Dalam buku Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945 karya Yamin, yang kita temui hanyalah:
Jawaban atau sanggahan tokoh sekuler terhadap pendapat tokoh Islam.
Tapi isi pidato, argumen, dan dalil tokoh Islamnya? Kosong. Tidak ada.
Seolah-olah mereka tidak pernah berbicara.
Kalau diibaratkan zaman sekarang, itu seperti kamerawan resmi memotong video:
• Saat tokoh sekuler bicara, full tayang.
• Saat tokoh Islam bicara, kamera dimatikan.
• Yang tayang hanya cuplikan lawan bicaranya.
Pertanyaannya: kenapa?
Apa yang membuat tokoh sekuler saat itu sampai sejahat itu menghilangkan suara para pejuang Islam?
Takut rakyat tahu bahwa ide dasar negara yang sesuai syariat pernah diajukan?
Atau takut catatan sejarah mencatat bahwa umat Islam punya kontribusi besar, bukan sekadar “pelengkap” atau npc kemerdekaan?
Inilah bentuk penghapusan sejarah yang jarang dibicarakan.
Kalau postingan ini ramai, saya akan unggah pidato Kiai Bagus Hadikusumo yang berhasil diselamatkan setelah puluhan tahun disembunyikan dan baru dipublikasikan oleh keturunannya.
Biar sejarah bicara apa adanya.
——————————-
Biar kalian tau pidato selanjutnya ikuti Ngopidiyyah agar tidak ketinggalan.