[Video] Maklumat Sayyid Ahmad al-Maliki pada Multaqo di Brebes: Nasab Ba'alawi Shohih! Dan Kecam Keras Pembatal Nasab Ba’alawi (Sekte Imad)i
Kamis, 21 Agustus 2025
Faktakini.info, Jakarta - Abuya as-Sayyid Ahmad bin Muhammad al-Maliki di Multaqo as-Shofwah al-Malikiyyah Brebes:Kecam Keras Pihak yang Meragukan Nasab Saadah Ba’alawi (Sekte Imad bin Sarman Begal Nasab).
Dalam acara Multaqo as-Shofwah al-Malikiyyah yang digelar di Brebes kemarin (20 Agustus 2025), Abuya as-Sayyid Ahmad bin Muhammad al-Maliki menyampaikan wasiat penting terkait persatuan umat dan kehormatan nasab para habaib.
Terjemahan kutipan "Saadah Balaawi" dari Wasiat Abuya as-Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Alwi al-Maliki dalan Multaqo Hai'ah as-Shofwah al-Hasaniyyah di Brebes, 19-20 Agutus 2025 :
Berhati-hatilah dari fitnah di dalam tubuh (jamaah/umat), yang kadang muncul dari waktu ke waktu, berasal dari orang jahil, pendengki, kekanak-kanakan, atau berhati busuk. Fitnah seperti ini akan melemahkan ikatan cinta dan persaudaraan, memecah barisan, menanamkan keraguan dan kebencian. Padahal hal itu membuat Allah dan Rasul-Nya murka, serta membahagiakan setan dan bala tentaranya. Ketahuilah, tidak diragukan lagi bahwa para junjungan kita, keluarga Ba‘Alawi, adalah bagian dari ‘itrah (keturunan) Nabi yang suci. Nasab mereka telah sahih, akhlak mereka telah kokoh, perjalanan hidup dan amal shalih mereka telah mutawatir, meluas ke seluruh penjuru, dan hal itu diakui oleh penduduk bumi maupun langit.
Apabila mencela kehormatan seseorang termasuk dosa besar, dan menebar fitnah di antara manusia disebut Nabi ﷺ sebagai al-hāliqa (penggundul) yang mencukur habis agama, maka bagaimana halnya bila celaan itu ditujukan kepada nasab yang paling mulia dan keturunan yang paling terhormat? Bagaimana jika fitnah itu diarahkan kepada orang-orang yang Allah sucikan dalam Kitab-Nya yang agung dan melalui lisan Rasul-Nya yang mulia...?
Allah telah mengancam setiap orang yang menyakiti Rasul-Nya dengan azab yang menghinakan, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah melaknati mereka di dunia dan akhirat, serta menyediakan bagi mereka azab yang menghinakan.” (QS. al-Ahzāb: 57). Dan menyakiti Nabi ﷺ itu mencakup pula menyakiti keluarganya, baik dari keturunannya maupun istrinya.
Kita telah menyaksikan dari Abuya al-Imam al-Maliki, kesempurnaan adab dan penghormatannya kepada para ulama umat secara umum, dan kepada keluarga Ba‘Alawi secara khusus. Hal ini tampak dari cara mereka mengambil ilmu, menuliskan biografi, menyebutkan kemuliaan akhlak mereka dalam majelis ilmu, serta mendoakan mereka dalam karya-karya dan faidah-faidahnya. Beliau telah melahirkan sebuah manhaj yang patut diteladani, dan metode yang layak diikuti dalam berinteraksi dengan ahlul-‘ilm dan ahlul-khulq, khususnya dengan keluarga Ba‘Alawi. Hubungan beliau dengan mereka saling terikat: mereka berkumpul dan saling mencintai, mereka mengambil ilmu darinya dan beliau mengambil dari mereka, mereka saling berkunjung, saling memuji, saling melayani, saling memberi ijazah dan mengambil ijazah, bahkan mereka saling berbesanan.
Sejak dahulu hubungan ini telah berakar kuat, dimulai dari kakek beliau, al-Sayyid ‘Abbās al-Mālikī raḥimahullāh, kemudian berlanjut pada al-Sayyid ‘Alawī, lalu kepada Abuya al-Imām al-Sayyid Muḥammad bin ‘Alawī al-Mālikī al-Ḥasanī, hingga kepada pecinta kalian Ini ( Abuya Sayyid Ahmad ). Alhamdulillāh, semoga Allah melanjutkannya pada anak-anak dan keturunan kita.
Apabila kalian mau, rujuklah kepada kitab-kitab sanad, daftar guru, berbagai rujukan, pelajaran yang terekam maupun tertulis, faidah-faidah dan syair-syair, niscaya kalian akan mengetahui betapa dalam hubungan ini dan hakikat ikatan tersebut. Adapun orang yang dengki, ia pasti terhalangi dari keberkahan ini.
Klik video: