Roy Suryo: Ada Tangan-tangan Jahat yang Masih Bermain dan Cawe-cawe di Kasus Ijazah Jokowi
Jum'at, 18 Juli 2025
Faktakini.info, Jakarta - Pakar telematika sekaligus mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, angkat bicara terkait langkah mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Sofian Effendi, yang mencabut pernyataannya soal keabsahan ijazah Presiden Kke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, pada Rabu (16/7/2025), Prof. Sofian membuat pernyataan mengejutkan bahwa Jokowi tidak memiliki ijazah S1 dari Fakultas Kehutanan UGM.
Ia menyebut tidak pernah ada sidang skripsi atas nama Jokowi dan menyatakan bahwa indeks prestasi kumulatif (IPK) Jokowi disebut tidak memenuhi syarat kelulusan kala itu.
Namun keesokan harinya, Kamis (17/7/2025), Guru Besar Ilmu Administrasi Negara UGM itu menarik kembali pernyataannya dan menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan pihak UGM.
Langkah Sofian tersebut sontak menimbulkan beragam reaksi, termasuk dari Roy Suryo.
“Perubahan sangat mendadak sikap Prof. Sofian Effendi yang sebelumnya sudah mau jujur dan terbuka membongkar kasus ijazah palsu yang sempat disebutnya ‘skandal besar’ ini memang sangat disayangkan,” ujar Roy Suryo dalam pernyataan tertulis, Jumat (18/7/2025).
Ia menduga, pencabutan pernyataan itu bukan semata perubahan pandangan pribadi, melainkan ada tekanan dari pihak tertentu.
“Perubahan beliau itu bukan tidak mungkin ada ‘tangan-tangan jahat’ yang masih bermain dan cawe-cawe,” tambah Roy.
Meski begitu, Roy menegaskan komitmennya untuk tetap mendampingi Prof. Sofian dalam situasi yang ia duga penuh tekanan.
“Kita sepakat tetap berdiri bersama Prof. Sofian Effendi, penegak kejujuran selain Ir. Kasmudjo,” ujarnya.
Sumber : Kompas. com
