[Video] Habib Rizieq Ajak Rakyat Aceh Bersatu dan Tegakkan Perjanjian Helsinki

 




Kamis, 19 Juni 2025

Faktakini.info, Jakarta - Rangkaian acara Ziarah Qubra dan Tabligh Akbar bersama Imam Besar Habib Rizieq Syihab berlangsung sukses dan penuh berkah di Kompleks Makam Syiah Kuala, Banda Aceh, pada Rabu (18/6/2025) malam mulai pukul 20.00 WIB.

Acara yang dihadiri oleh ratusan ribu umat ini menjadi momen spiritual dan silaturahmi yang istimewa bagi masyarakat Aceh. Lautan manusia memenuhi area makam ulama besar Aceh itu, menyambut dengan antusias kehadiran Habib Rizieq beserta rombongan yang menyampaikan ceramah penuh semangat tentang ukhuwah Islamiyah, cinta ulama, dan pentingnya menjaga keutuhan NKRI dalam bingkai syariah dan keadilan.

Pengamanan dan pengawalan acara dilakukan secara terpadu oleh Laskar Pembela Islam (LPI-FPI), IMAM, dan Laskar ASWAJA, sehingga seluruh rangkaian kegiatan berjalan tertib, aman, dan lancar.

Dalam ceramahnya yang penuh kehangatan dan keprihatinan, Imam Besar Habib Rizieq Syihab menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya sejumlah ulama besar Aceh, seperti Abu Tumin dan lainnya. Ia mengajak seluruh jamaah untuk mendoakan para ulama yang telah berpulang agar diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Habib Rizieq juga menegaskan besarnya kontribusi Bangsa Aceh dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia menyebut bahwa peran rakyat Aceh dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan tidak bisa diabaikan oleh siapa pun.

Dalam ceramah tersebut, Habib Rizieq menyoroti pernyataan kontroversial Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang menyebutkan akan menyerahkan empat pulau milik Aceh kepada Provinsi Sumatera Utara. Ia menilai pernyataan tersebut gegabah dan mengingatkan bahwa keempat pulau tersebut merupakan bagian dari wilayah Aceh sejak lama, bahkan tercatat dalam peta era kolonial Belanda. “Tidak boleh ada pemindahan wilayah secara sepihak tanpa persetujuan rakyat Aceh,” tegasnya.

Habib Rizieq mengajak seluruh rakyat Aceh untuk bersatu. Ia menyebut bahwa ketika rakyat Aceh bersatu, mereka berhasil mempertahankan empat pulau yang hendak diambil pihak lain. Ia juga mendorong rakyat Aceh untuk menuntut agar poin-poin dalam Perjanjian Helsinki segera dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah pusat.

Tak hanya itu, Habib Rizieq turut menyinggung kelompok yang kerap menyerang ulama dan habaib di media sosial yaitu kelompok yang dipimpin oleh Imaduddin bin Sarmana bin Arsa orang gila nasab asal Kresek, yang kerap membuat provokasi bahkan mengancam akan melakukan sweeping terhadap habaib. "Namun saat saya safari dakwah keliling Jawa dan Indonesia, mereka tak satu pun berani menampakkan diri," ujar Habib Rizieq.

Dalam bagian akhir ceramah, ia juga menceritakan kisah kriminalisasi yang menimpanya selama era pemerintahan Presiden Jokowi. Ia mengungkapkan bahwa dirinya dipenjarakan hanya karena mengucapkan, "Saya baik-baik saja." Hal ini menjadi bukti adanya ketidakadilan dalam penegakan hukum di Indonesia.

Di sela acara, Ulama Aceh diwakili Abi Muslem Atthahiri memberikan cinderamata berupa Rencong kepada Habib Rizieq.

Masyarakat Aceh yang hadir tampak begitu antusias dan khidmat mendengarkan tausiyah dari Imam Besar, yang juga menyampaikan apresiasi atas kecintaan umat Aceh terhadap ulama dan perjuangan Islam.

Acara ini menjadi salah satu bagian dari Safari Dakwah Habib Rizieq di Tanah Rencong, yang selama beberapa hari terakhir telah menyedot perhatian publik dan menggerakkan semangat persatuan di tengah umat.

















































































Klik video: