Lora Ismael: Data terkait DNA yang sengaja disembunyikan Sekte Imad

 


Selasa, 3 Juni 2025

Faktakini.info

Muhammad Ismael Al Kholilie

• Data terkait DNA yang sengaja disembunyikan

Saya pernah iseng nonton siaran ulang live dari Abdul Aziz Jazuli , disitu beliau mengklaim menemukan sebuah kitab tentang DNA yang semakin menegaskan bahwa Ba’aalwi bukan Dzurriah Baginda Nabi, judulnya : 

أطلس الأنساب الجينية لبعض العائلات و الأفراد من الحكام و الأمراء في التاريخ الإسلامي 

“ Atlas Nasab genetik milik sebagian keluarga dan individu para pemimpin dalam sejarah Islam “

saya penasaran dan mencari file kitab tsb di Google, dan akhirnya ketemu melalu link dibawah ini :

https://archive.org/details/20230103_20230103_1926/mode/1up

menariknya, baru beberapa halaman saya membaca kitab yang digunakan Gus Aziz Jazuli untuk me-yahudi-yahudi-kan gurunya sendiri itu, di halaman 15 ada sebuah disclaimer yang dituliskan oleh penulisnya yaitu Bilal Al-Dahiya tapi sengaja tidak ditampilkan oleh Gus AJ dalam livenya :

تجنبنا بشكل تام الحديث عن موضوع الأشراف و آل البيت لما يثيره هذا الموضوع من حساسية من جهة و تجنبا للطعن في الأنساب و نحن لا نتحمل وزر ذلك أمام الله 

“ dalam kitab ini kami menjauhi sepenuhnya pembahasan tentang Ahlul Bait, karena hal ini di satu sisi sangatlah sensitif, juga demi menjauhi “ Tha’n Nasab “ ( menganulir nasab orang lain ) dan kami tidak mau menanggung dosanya di hadapan Allah “ 

dalam kitab ini ternyata para pemimpin arab dari golongan Quraish / Bani Hasyim memiliki Haplo Grup yang berbeda-beda, sebagai contoh :

 ⁃ Dna Al-Amir Abdul Qodir Al-Jazairi Al-Hasani : R1b

 ⁃ Dna para Alawiyyin-Filaliyyin ( Asyraf dari Maroko ) : G-L91

 ⁃ Dna Bani Syaibah, pemegang kunci Ka’bah turun-temurun keturunan Sahabat Utsman Bin Talhah : R1a

 ⁃ Dna Sayyid Ajal Al-Bukhari yang diklaim sebagai Kakek Buyut Syaikh Jumadil Kubro : L-M27

 ⁃ Dna Saddam Husein mantan Presiden Irak : J1 ( entah termasuk ahlul bait atau bukan ) 

 ⁃ Dna Bani Saud kerajaan Saudi : J1 

 ⁃ dalam kitab ini tidak disebutkan data Dna para Sadah Habaib dari golongan Ba’aalwi 

Saya pernah berdiskusi dengan Syaikh Kholil Ibrahim Al-Dailami, pakar nasab asal Irak yang kitabnya dijadikan hujjah oleh Kiai Imad tapi beliau sendiri justru mengkonfirmasi keabsahan nasab Ba’aalwi, ketika itu beliau menyatakan bahwa ilmu Dna ini masih banyak mengandung misteri dan tanda tanya yang masih belum terjawab hingga detik ini. 

Beliau sendiri menuliskan dalam kitabnya Rasail fi Ilmil Ansab ( yang juga dijadikan rujukan oleh Kiai Imad ) :

طريق أقرها البيولوجيون

أقرّ البيولوجيون الطرائق الآنفة ، وزادوا عليها التحاليل المخبرية الجينية ، وتبعهم في ذلك النسابون ، والذي يعتد به قطعاً بلا خلاف إنما هي تلك التحاليل المخبرية التي تثبت أن فلاناً ينتسب إلى أبيه القريب أو إلى أجداده القريبين . وأما تلك التي يكون مردها للأنساب البعيدة الموغلة في القدم ، فلا يقطعون بها ، وإنما يستأنسون بها ، نظراً لكون الأبحاث في هذا المجال في بداية طريقها ، فليس هناك قانون منضبط تماما - حتى الآن ـ فيمكن اعتماده .

“ cara yang diakui oleh ahli Biologi : para Ahli Biologi menambahkan Tes DNA sebagai cara untuk mengkonfirmasi sebuah nasab dan diikuti oleh para ahli nasab, akan tetapi cara ini ( secara pasti tanpa ada khilaf ) hanya bisa mengkonfirmasi bahwa seseorang bernasab kepada ayahnya atau kakek-kakek terdekatnya. adapun yang berkaitan dengan nasab-nasab jauh yang lebih dalam dan mengakar maka cara ini tidak bisa memastikan, memandang riset dalam hal ini masih di permulaan jalan, karena itu tidak ada teori pasti - sampai detik ini - yang bisa dijadikan acuan “ ( Rasail fi ilmil ansab hal 107 ) 

Saya pernah ditawari oleh seorang Kiai dari golongan Dzurriah Wali Songo :

“ ayo tes Dna ra.. saya yakin njenengan ini pasti J1 “ 

saya hanya tersenyum saja dan tidak tertarik sama sekali, demi apa coba ? kalo J4 baru saya tertarik.. 😆

Pada akhirnya kita tidak harus berfikiran sama, tapi mari kita sama-sama berfikir..