[Video] Habib Hanif Jadi Penceramah Tunggal di Haul Abuya Cisantri ke-21: Isyarat Tegas Tidak Merestui Imad bin Sarman
Rabu, 7 Mei 2025
Faktakini.info, Jakarta - Haul Akbar Abuya Cisantri ke-21, KH Ahmad Dimyati bin Abuya Jasuta, yang digelar di Pondok Pesantren Al Hidayah Cisantri, Pandeglang, berlangsung khidmat dan penuh makna. Dalam acara yang dihadiri oleh ribuan santri dan masyarakat umum tersebut, panitia menghadirkan satu penceramah utama, yakni Habib Hanif bin Abdurahman Alatas.
Pemilihan Habib Hanif sebagai penceramah tunggal dalam haul ini bukan hanya menunjukkan penghormatan terhadap keilmuan dan ketokohannya, namun juga memuat pesan simbolik yang kuat. Pasalnya, Pondok Pesantren Al Hidayah Cisantri dikenal sebagai tempat pernah mondoknya Imad bin Sarman—sosok yang kontroversial karena kerap mengaku sebagai dzurriyah Nabi Muhammad SAW tanpa bukti yang sahih.
Dalam konteks ini, kehadiran Habib Hanif—seorang ulama yang dikenal sebagai bagian dari keturunan Rasulullah SAW—dapat dibaca sebagai penegasan dari pihak pesantren bahwa mereka tidak merestui klaim dan sepak terjang Imad bin Sarman. Pemanggilan tokoh dzurriyah Rasulullah SAW untuk menjadi satu-satunya penceramah merupakan bentuk penolakan halus namun tegas terhadap upaya manipulasi nasab yang selama ini dilakukan oleh Imad.
Imad bin Sarman sendiri kerap disebut sebagai “begal nasab” oleh berbagai pihak. Ia dikenal sangat iri terhadap kemuliaan nasab para Habaib dan berambisi menyandang gelar Habib, Sayyid, atau Syarif dengan menyebarkan klaim bahwa dirinya adalah cucu dari Walisongo dan Nabi Muhammad SAW.
Padahal, berdasarkan informasi yang terkonfirmasi, ayah kandung Imad, yaitu Sarmana bin Arsa, merupakan orang biasa dan tidak memiliki garis keturunan ke Sultan Banten, apalagi kepada Rasulullah SAW.
Fenomena pengakuan nasab palsu ini menjadi perhatian serius di kalangan ulama dan masyarakat. Dalam tradisi keilmuan Islam, nasab merupakan hal yang sakral dan tidak boleh dipalsukan atau diklaim sembarangan. Upaya pemalsuan nasab tidak hanya mencederai martabat pribadi, tapi juga merusak kepercayaan umat.
Dengan menjadikan Habib Hanif sebagai penceramah utama di haul Abuya Cisantri, para guru dan pengasuh ponpes seolah ingin menegaskan bahwa mereka berpihak pada kebenaran nasab dan menolak segala bentuk pemalsuan yang mencemari nama baik pesantren dan dzurriyah Rasulullah SAW.
Klik video: