PCNU Surabaya Laporkan Syarifudin PWI-LS yang Caci Maki Rais Aam PBNU

 





Sabtu, 10 Mei 2025

Faktakini.info, Jakarta - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya melaporkan seorang pria berinisial SY (Syarifudin Gondrong antek PWI-LS) ke Polrestabes Surabaya, Rabu (07/05/2025). 

Hal ini lantaran ujaran fitnah dari SY terhadap Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar. 

Rais PCNU Surabaya, KH Dzul Hilmi, menyampaikan bahwa ada sebuah potongan video diterima pihaknya yang memuat dugaan ujaran fitnah kepada KH Miftachul Akhyar. 

Dugaan ujaran fitnah itu disampaikan SY dalam sebuah forum silaturahim oraganisasi PWI-LS. 

 "Menyebut namanya (KH Miftachul Akhyar), melecehkan dengan menyebut bahwa Rais Aam PBNU itu menabrak syariat Islam,” ujarnya kepada awak media. 

Kiai Dzul Hilmi menjelaskan, organisasi tersebut sebenarnya telah dibekukan, tapi rupanya mereka masih berkegiatan. 

Disebutkan, SY merupakan seorang tokoh organisasi tersebut yang didatangkan dari Solo. 

“Berdasarkan banner kegiatan, acara silaturahim itu digelar di kawasan Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya pada 4 Mei 2024 lalu,” terangnya. 

Ia menambahkan, dalam potongan video yang beredar, sosok SY bahkan menantang agar ditangkap atas dugaan fitnah yang disampaikan. 

“Jadi kan apalagi sampai menantang juga 'Coba saya ditangkap, kalau bisa',” tutur Kiai Dzul Hilmi menirukan pernyataan SY. 

 Tak cukup itu, lanjut Kiai Dzul Hilmi, sosok SY juga menuding KH Miftachul Akhyar yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya, dengan menyebut memiliki menantu seorang habaib. 

 “Ya, di dalam penyataan (SY) juga menuduh begitu (punya menantu habaib). Tapi tidak ada (memiliki mantu habaib),” tegasnya. 

Atas laporan itu, pihaknya mendesak agar SY dapat mempertanggung jawabkan pernyataannya yang berisi dugaan ujaran fitnah. 

Di antara pertanggung jawaban itu ialah menyampaikan permohonan maaf di media sosial. 

 “Ya, supaya mereka minta maaf, juga harus dipublish (ke media sosial),” ucap Kiai Dzul Hilmi. 

Di tempat yang sama, Ketua PCNU Surabaya, H Masduki Toha, menambahkan jika menyinggung warga NU, seharusnya ada proses tabayyun dan permintaan maaf dari yang bersangkutan. 

 "Ada permintaan maaf secara digital yang dilakukan mereka kepada Rais Aam. Apalagi sampai menuduh bahwa Rais Aam seakan punya mantu habaib dan macam-macam, itu tidak benar, itu fitnah yang luar biasa," terangnya. 

"Dan kami terus terang aja posisi NU ada di tengah tengah. Tidak membela sana tidak membela sini," tambahnya. 

Untuk itu, pihaknya meminta semua pihak agar dapat menjaga etika terhadap sesama. Di samping itu, ia berharap persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan baik. 

 "Dari sini kita berharap etika bersama-sama dijaga dengan baik, akhlak ditata dengan baik. Jangan nantang-nantang seperti orang yang kebal hukum. Ya semoga ini bisa diselesaikan dengan baik," pungkasnya.

Foto: Rais PCNU Surabaya KH Dzul Hilmi di Polrestabes Surabaya saat diminta keterangan awak media. (Foto: NOJ/ Istimewa) A Habiburrahman Kontributor Surabaya, NU Online Jatim Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya

Sumber: https://jatim.nu.or.id.