TPN Ganjar Ungkap Kejanggalan di Sirekap KPU: Belum Upload Sudah Ada Angka Ratusan Ribu

 




Sabtu, 17 Februari 2024

Faktakini.info, Jakarta - Wakil Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Firman Jaya Daeli mengungkapkan kejanggalan dalam Sirekap KPU yang disebut menguntungkan paslon 02, Prabowo-Gibran. Ini terjadi saat simulasi penghitungan suara.

"Paslon 1 tetap 93 suara, paslon 2 naik menjadi 97 suara, sedangkan paslon 3 turun jadi 92 suara," kata Firman di Cemara 19, Jakarta Pusat, Jumat (16/2).

Firman menambahkan kejanggalan Sirekap semakin terbukti usai pemungutan suara. Sebab sudah ada angka yang masuk padahal C1 belum diinput.

"Terbukti pada hari pemungutan suara Sirekap ini melakukan 3 hal yang pertama adalah ada yang bahkan belum diinput dari hasil TPS yang C hasil itu bahkan sudah nampak di Sirekap," ujarnya. 

"Artinya mesinnya sudah berjalan sedemikian rupa sudah terencana angka berapa untuk siapa dengan cara apa," tambah Firman.

Selain itu, Firman menyebut jumlah daftar pemilih tetap (DPT) juga mendadak bertambah hingga ratusan ribu. Ia berharap KPU dan Bawaslu mengambil tindakan atas permasalahan itu. 

"Kedua, yaitu melebihi anggota DPT rata-rata itu kan DPT 300 (orang) ini ada yang 800, 700 kami catatan di sini sampai ratusan contoh-contohnya dan kita rumuskan bahkan ada yang sampai ratusan ribu sedemikian rupa yang tidak masuk akal sama sekali," bebernya.

"Ada juga (DPT) yang di bawah 300 tapi kecendrungannya secara serius itu menambah menguntungkan 02 pesan kami kepada KPU Bawaslu bukan suara nominalnya tetapi hak kedaulatan rakyat ini kita harus selamatkan kita harus jaga," tutupnya.

TPN Ganjar-Mahfud: Kami Mendesak Ada Audit IT di Sistem KPU oleh Tim Independen

Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, meminta ada investigasi IT di sistem KPU karena ada kesalahan input dalam rekapitulasi suara. Dia meminta agar investigasi itu dilakukan oleh pihak yang independen.

"Saya kira kami mendesak, apalagi tadi Ketua KPU sudah nyatakan ada 2.300 sekian kesalahan input itu hampir 0,7% [suara]. Saya kira kita harus mendesak segera dimulai audit investigasi oleh pihak yang independen," kata Karaniya di Cemara 19, Jakarta Pusat, Jumat (16/2).

"Audit investigasi IT terhadap semua sistem KPU end to end," tambah dia.

Tak hanya itu, Karaniya juga mendorong DPR untuk aktif melakukan fungsi pengawasan.

"Kedua, saya kira kita juga memiliki DPR, saya kira DPR khususnya komisi yang berkepentingan atau yang bertanggung jawab terhadap area ini saya kira juga sudah seyogyanya kami mengimbau untuk segera menjalankan fungsi pengawasannya," tutur Karaniya.

Dia mengatakan seharusnya DPR dapat memanggil sejumlah pihak terkait seperti KPU dan Bawaslu untuk membahas segala permasalahan yang terjadi selama proses pemilu. Begitu juga dengan dugaan kecurangan.

"(DPR) memanggil KPU untuk mengurai semua persoalan-persoalan semua bukti-bukti semua kejanggalan-kejanggalan yang kita saksikan beredar secara luas di media sosial dan mainstream media dalam 3 hari ini," tutup Karaniya.

Politikus PDIP Soal Suara Ganjar-Mahfud: Kampanye Banyak Orang, Itu Dedemit?

Politikus PDIP Aria Bima mengaku heran perolehan suara paslon 03 Ganjar-Mahfud di hitung cepat (quick count) berada di posisi tiga dengan suara 17 persen. 

Menurutnya itu terlalu rendah dibanding dengan kondisi masyarakat yang hadir di kampanyenya selama ini.

"Kampanye segitu banyak orang datang, memang itu setan? dedemit? itu kan suara orang. Masak jadinya gini," kata Aria di Cemara 19, Jakarta Pusat, Jumat (16/2).

Dia menuturkan hal inilah yang menjadi anomali suara Ganjar-Mahfud karena antusias masyarakat tak sesuai dengan hasil pilpres. Menurutnya, pendidikan politik tidak berjalan baik.

"Anomali tadi. Ada satu yang lucu, tidak menjadikan proses pendidikan politik. Orang jadi males loh ngikut," ujar Aria.

Karena itu, Aria menyebut, saat ini para caleg PDIP sedang mencari penyebab ketimpangan suara partai dengan Ganjar-Mahfud.

"Maka kita diminta untuk mencari kenapa terjadi ketimpangan. Minimal suara partai, belum suara Perindo, belum suara Hanura belum suara dari PPP. Belum pengaruh Pak Mahfud," tandas Aria.

Dalam hitung cepat suara paslon 02 Prabowo-Gibran unggul di atas 50 persen dan pilpres 2024 berlangsung satu putaran.

Foto: Firman Jaya Daeli

Sumber: Kumparan, www.kontenislam.com



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel