Orasi Hb Muhammad dan Hb Hanif Alatas di Depan Kedubes India, Aksi 1706 Bela Nabi Muhammad SAW
Selasa, 28 Juni 2022
Faktakini.info, Jakarta - Umat Islam harus berani bersikap dan memboikot produk-produk dari India. Sikap ini, sebagai sikap atas penghinaan Nabi Muhammad SAW oleh dua politisi asal India.
Lebih dari sekadar boikot, menantu Habib Rizieq Shihab, Habib Muhammad Husein Alatas selaku Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI), bahkan menyematkan India sebagai teroris.
Penegasan itu, disampaikan Habib Husein saat menyampaikan orasinya di Aksi 1706 Bela Nabi Muhammad SAW di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) India di Gama Tower, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat sore (17/6).
"Kita telah kehilangan satu kesempatan untuk menemani Rasulullah, tidak punya kesempatan melihat beliau dan cium tangannya Nabi. Tapi kesempatan saat ini yang kita miliki adalah membela Nabi Muhammad, ini kesempatan kita jaga Nabi, muliakan Nabi," katanya lantang.
"Karena dengan bela Nabi bukan Nabi yang untung, tapi kita yang untung yang akan dapat syafaat beliau," imbuhnya.
Bahkan, Habib Husein menilai, apa yang telah dilakukan India terhadap umat Islam selama ini sebagai sikap teroris, fasis, dan rasis.
"Perilaku India yang membantai, membunuh, yang menyiksa, itu adalah sikap teroris. Itu adalah sikap fasis. Itu adalah sikap rasis," tegas Habib Husein.
Menantu Habib Rizieq, Hanif Alatas atau akrab disapa Habib Hanif, menilai umat Islam tersinggung oleh ujaran politikus India yang menghina Nabi Muhammad.
Pantauan detikcom pukul 14.20 WIB, terdengar lantunan selawat Nabi yang dipimpin orator dan diikuti massa aksi. Hadir dalam aksi tersebut di antaranya Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (Sekjen PA) 212 Bernard Abdul Jabbar serta menantu Habib Rizieq, Hanif Alatas.
Hanif Alatas atau akrab disapa Habib Hanif mengutuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan politikus India. Habib Hanif mengaku umat Islam sangat tersinggung oleh pernyataan tersebut.
"Umat Islam tersinggung atau tidak?" tanya Habib Hanif. "Tersinggung," jawab peserta aksi di depan Kedubes India, Jl Rasuna Said, Jumat (17/6/2022).
Habib Hanif mengibaratkan penghinaan terhadap Nabi Muhammad lebih menyakitkan daripada penghinaan terhadap orang tuanya.
"Rasulullah adalah imam kita. Rasulullah adalah panutan kita. Sayidina Aisyah adalah ibu kita. Manakala Rasulullah dan Sayidina Aisyah dihina, dilecehkan, demi Allah, bagi kami lebih sakit daripada ayah dan ibu kami yang dihina. Allahuakbar," ujar Habib Hanif dari atas mobil komando.
Ustadz Bernard Abdul Jabbar juga memberikan orasi dari atas mobil komando. Bernard mengatakan aksi ini merupakan bentuk protes yang dilakukan umat Islam di berbagai negara atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Dia menyebut penghinaan terhadap Nabi Muhammad tidak boleh dibiarkan.
"Lama kelamaan, ketika penghinaan terhadap ajaran Islam, nabi yang kita cintai, ini merupakan bagian penistaan yang harus dilawan. Takbir! Allahuakbar," kata Bernard
"Penghinaan terus-menerus terhadap Nabi, kenapa buat demikian? Karena kita diam. Bener nggak? Karena kita diam, tidak melawan. Kalau kita melawan, hancurkan mereka yang menista Nabi, menghina Islam. Diamnya kita itu seperti setan bisu. Mau nggak kita bilang setan bisu? Tentu tidak," sambung Bernard.
Foto: Aksi 1706
Sumber: rmol.id, suaraislam.id