FPI Sumatera Barat Tegaskan Islam Nusantara Tak Dibutuhkan

Senin, 24 Desember 2018

Faktakini.com

Suduik Minang

Pado pai suruik nan labiah, samuik tapijak indak mati, alu tataruang patah tigo

Terus istiqomah Para Buya Diranah Minang
Untuk Mendakwahkan Kebenaran

MUI Provinsi Sumatera Barat telah mengeluarkan keputusan resmi menolak “Islam Nusantara”.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin menegaskan pihaknya bakal meluruskan perbedaan pandangan terkait penolakan konsep “Islam Nusantara” di ranah Minang oleh MUI Sumatera Barat.

“Itu nanti kita luruskan nanti, MUI tak boleh mencela salah satu aliran. Itu bagian dari Indonesia,” kata KH Maruf saat ditemui di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur, Kamis (26/7).

Menanggapi wacana tersebut, MUI Sumbar menyatakan tak akan goyah dengan keputusan awalnya. Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar, kemudian menuangkan pemikirannya melalui akun media sosialnya. Artikel ini ia terbitkan pada Kamis (26/7) dengan judul ‘Amanah Kami Tunaikan’.

Melalui tulisan tersebut, Buya Gusrizal menilai bahwa sikap pembiaran terhadap umat yang kebingungan dengan pernyataan orang-orang yang mengusung konsep ‘Islam Nusantara’ justru mengabaikan tugas keulamaan dalam menjaga kesatuan umat. Apalagi, bersamaan dengan diusungnya konsep ini muncul kesan tudingan ‘Islam Arab’ sebagai Islam Radikal, Islam penjajah, dan lainnya.

MUI Sumbar: Ketika kaum sekuler, liberal dan pluralis menjadikan Islam Nusantara sebagai payung tumpangan mereka, itu bukan lagi perkara furu’ yang bisa didiamkan begitu saja.
“Sekali kata dikatakan, seribu fikiran menjadi timbangan, pantang bertarik surut ke belakang, kecuali Al-Qur’an dan Sunnah yang menentang”.

Itulah ketegasan Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel