SIAPA SEBENARNYA SAYYID ALI ABBAS AL-JILANI AL-HASANI? "Naqib dari Pakistan" yang tiba-tiba mengesahkan nasab para Wali di Tanah Jawa?
Jum'at, 1 Agustus 2025
Faktakini.info
🧩 SIAPA SEBENARNYA SAYYID ALI ABBAS AL-JILANI AL-HASANI?
"Naqib dari Pakistan" yang tiba-tiba mengesahkan nasab para Wali di Tanah Jawa?
Beberapa bulan terakhir, publik dikejutkan oleh kemunculan sosok yang mengaku sebagai Sayyid Ali Abbas Al-Jilani Al-Hasani, tokoh yang disebut-sebut sebagai Naqib Naqabah Assadatil Asyrof Pakistan. Kedatangannya ke Indonesia—dan keterlibatannya dalam forum yang mengklaim memiliki jalur nasab alternatif Wali Songo—membuka banyak tanda tanya. Bukan sekadar soal siapa dia, tapi juga soal otoritas dan keabsahan klaim yang ia bawa.
Dalam seminar bertajuk nasab Wali Songo yang digelar lembaga bernama Naqobah Ansab Auliya Tis’ah (NAAT), ia hadir dengan membawa silsilah, dokumen, dan—yang paling mengejutkan—narasi baru: bahwa Wali Songo tidak bersambung ke jalur Ba’alawi (Yaman), tapi melalui tokoh-tokoh dari Asia Tengah dan Irak.
Kita tentu terbuka pada diskusi ilmiah. Tapi dalam soal nasab, kejujuran dan kehati-hatian adalah harga mati. Maka pertanyaan-pertanyaan ini patut diajukan, tanpa prasangka:
> Dan justru pertanyaan-pertanyaan inilah yang tadi siang saya bincangkan hangat dengan Nyai Raden Raden Linawati—beliau yang sejak awal sangat teliti dalam membaca setiap rekam jejak nasab dan menyisir satu per satu celahnya.
1. Apakah benar negara Pakistan secara resmi mengangkat beliau sebagai Naqib?
Jika ya, apakah ada dokumen negara yang bisa diverifikasi secara terbuka?
2. Dari lembaga atau tarekat mana beliau berasal?
Adakah sanad akademik, sanad nasab, atau sanad keilmuan yang dikenal di kalangan ulama internasional?
3. Apakah komunitas dzurriyah dan sadat di Pakistan mengenal beliau?
Atau ia hanya beroperasi di lingkup kecil tanpa legitimasi dari lembaga mainstream seperti Sadaat Multan, Gilani Baghdadi, atau Dewan Fatwa Pakistan?
4. Mengapa beliau tiba-tiba hadir dalam forum sensitif yang mempersoalkan jalur nasab Wali Songo, tanpa didampingi pakar nasab dari Indonesia sendiri?
Bukankah pengesahan atau revisi nasab leluhur bangsa semestinya melibatkan para mu’arrih (ahli sejarah), mu’allif (penyusun silsilah), dan ulama mu’tabar dari negeri ini?
5. Apakah dokumen yang dibawa beliau pernah ditelaah kritis oleh ahli manuskrip, sejarawan pesantren, atau pakar nasab kekratonan dan lembaga pernasaban resmi seperti Rabithah Alawiyah?
Karena, jika jawabannya tidak jelas—maka wajar bila muncul pertanyaan lanjut:
Apakah kita sedang berhadapan dengan tokoh besar, atau hanya perantara narasi?
Apakah ia Naqib sejati, atau sekadar simbol dari proyek pengalihan jalur nasab?
📌 Kita tidak sedang menuduh. Tapi justru karena kita menghormati nasab para wali, kita tidak bisa menerima begitu saja klaim siapa pun—meskipun membawa gelar panjang dan jubah mewah.
Maka mari kita telusuri siapa sebenarnya Sayyid Ali Abbas Al-Jilani ini. Jangan sampai nama besar yang kita junjung selama ini, dicampuri oleh agenda-agenda yang kita tak tahu akarnya.
Kalau benar ia membawa kebenaran, ia tak akan gentar membuka seluruh jalur yang ia bawa.
Kalau tidak… sejarah akan mencatatnya—bersama segala pertanyaan yang tak terjawab.
Tamzilul Furqon—Takmir Angkringan