Proyek Pemalsuan Nasab: Dicetak, Dijual, Diyakini

 


Ahad, 3 Agustus 2025

Faktakini.info

"Proyek Pemalsuan Nasab: Dicetak, Dijual, Diyakini"

Dari hasil mengamati dan membaca status-status tajam Nyai Raden Linawati , saya tak bisa lagi diam. Ada upaya sistematis memindahkan jalur nasab Walisongo dari akar Ba'alawi ke tokoh Uzbekistan bernama Sayyid Jalaluddin Surkh-Posh. Masalahnya, perpindahan ini tak didukung dokumen otentik, tidak jelas sanadnya, bahkan tak dikenal dalam silsilah para wali yang ditulis oleh para ulama terdahulu.

Yang lebih mengkhawatirkan, ada indikasi bahwa perpindahan ini bukan sekadar salah tafsir sejarah, tapi melibatkan praktik jual beli “sertifikat nasab”—dokumen cetak instan yang bisa diatur sesuai pesanan. Maka gelar “sayyid” tak lagi diwariskan, tapi bisa dibeli.

Apa jadinya jika identitas spiritual dan historis umat ini digadaikan demi ambisi atau gengsi? Kita tak sedang bicara nostalgia masa lalu, tapi tentang masa depan keilmuan dan kejujuran sejarah.

Walisongo bukan jalur warisan palsu. Ia warisan perjuangan dan cahaya. Dan cahaya tak butuh “surat keterangan nasab”.