REPRESI MENIMPA MANTAN REKTOR UGM, SAMPAI DIRINYA HARUS MENCABUT KESAKSIAN IJAZAH PALSU JOKOWI?

 



Jum'at, 18 Juli 2025

Faktakini.info

REPRESI MENIMPA MANTAN REKTOR UGM, SAMPAI DIRINYA HARUS MENCABUT KESAKSIAN IJAZAH PALSU JOKOWI?

Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.

Advokat 

Koordinator Non Litigasi Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis

Baru sehari, video Mantan Rektor UGM Prof Sofian Effendi membongkar aib ijazah palsu Jokowi viral di media sosial. Hari ini (Kamis, 17/7), muncul klarifikasi dalam bentuk surat yang diduga dari Prof Sofian Effendi, yang mencabut isi video sebelumnya.

Secara kasat mata, siapapun pasti menyimpulkan surat itu paling tidak, dibuat dalam dua konteks:

Pertama, boleh jadi surat itu bukan ditulis oleh Prof Sofian Effendi, melainkan oleh orang lain. Tujuannya, ingin mendelegitimasi pernyataan Prof Sofian Effendi yang secara substansi menegaskan kepalsuan ijazah Jokowi.

Kedua, boleh jadi surat itu memang ditulis oleh Prof Sofian Effendi, namun dibawah ancaman dan tekanan. Tujuannya sama, ingin mendelegitimasi pernyataan Prof Sofian Effendi yang secara substansi menegaskan kepalsuan ijazah Jokowi.

Tulisan, tidak bisa menggambarkan mimik muka pembuatnya. Tulisan, juga tidak menjamin apakah dibuat secara nyaman dan riang gembira, atau dibawah todongan pistol dan senjata.

Akan halnya, video penjelasan Prof Sofian Effendi yang beredar dengan Rismon Sianipar, terlihat natural, mimik muka yang ceria, intonasi yang lancar yang tak mungkin ada dibawah tekanan. Cara menjelaskan juga sistematis, lancar dan integral. Sejak urusan nama Jokowi tidak ada dalam daftar mahasiswa UGM wisuda tahun 1985, hingga 'bocoran' Kasmudjo yang menyatakan 'Jokowi pembohong' ke wartawan CNN.

Dalam konteks isu ijazah palsu Jokowi, tentulah pernyataan pertama yang menjelaskan ijazah Jokowi palsu lebih layak dipercaya. Banyak Faktor, yang menguatkan pernyataan Prof Sofian Effendi dalam video bersama Rismon Sianipar.

Adapun surat klarifikasi, patut diduga dibuat dibawah tekanan dan represi, jika itu benar dinisbatkan pada Prof Sofian Effendi. Andaipun tidak, jelas surat yang beredar tersebut adalah konfirmasi, kegalauan Jokowi dan pendukungnya, hingga harus membuat dokumen hoax.

Dalam konteks apapun, Prof Sofian Effendi adalah seorang pahlawan bagi UGM juga bagi bangsa Indonesia. Beliau, telah berani jujur mengungkap apa sebenarnya terjadi di UGM.

Andaipun benar, surat yang beredar di buat oleh Prof Sofian Effendi, tetap saja publik harus angkat topi pada beliau. Sebab, kebenaran yang sejati telah nampak pada video beliau yang beredar bersama Rismon Sianipar. Sementara surat sanggahan, patut diduga dibuat berdasarkan ancaman dan tekanan.

Represi era Jokowi, sudah menjadi umum bagi publik. Bukan rahasia lagi. Namun represi pasca Jokowi lengser keprabon, nampaknya terkonfirmasi masih juga masif terjadi.

Akankah, bangsa ini rela negara dikangkangi oleh Jokowi? [].