Di Surakarta, FPI Jateng Desak Tindakan Tegas atas Penyerangan PWI-LS terhadap Pengajian di Pemalang
Sabtu, 26 Juli 2025
Faktakini.info, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah Front Persaudaraan Islam (DPD FPI) Jawa Tengah menyatakan dukungan penuh terhadap tindakan tegas aparat kepolisian menyusul insiden penyerangan oleh kelompok yang mengatasnamakan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) dalam kegiatan Tabligh Akbar yang dihadiri Imam Besar Habib Rizieq Syihab di Pemalang pada Rabu, 23 Juli 2025 lalu.
Penyerangan yang dilakukan saat acara keagamaan itu menyebabkan lima orang mengalami luka-luka dan menciptakan situasi yang mengancam keselamatan ribuan jamaah yang hadir.
Insiden ini berbuntut pada pertemuan mediasi antara pihak Front Persaudaraan Islam (FPI) dan PWI LS Kota Surakarta, yang dihadiri juga oleh aparat kepolisian, yakni Kasat Polresta Surakarta dan Kapolresta Surakarta. Mediasi tersebut berlangsung pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Dalam pertemuan yang berlangsung kondusif itu, tampak hadir:
Drajat (Ketua PWI LS Kota Surakarta)
Bapak Catur (Kapolresta Kota Surakarta)
Abdul Hamid (Anggota DPD FPI Jawa Tengah)
Bapak Erlyanto (Kasat Polresta Kota Surakarta)
Pada kesempatan itu, DPD FPI Jateng secara resmi menyerahkan surat pernyataan sikap kepada Kapolresta Surakarta. Isi dari surat tersebut antara lain menuntut agar pihak kepolisian, khususnya Polda Jawa Tengah, bertindak tegas terhadap ormas PWI LS dan individu-individu pelaku penyerangan acara pengajian umat Islam, demi menegakkan hukum dan menjaga stabilitas keamanan di tengah masyarakat.
"FPI Jateng mengecam keras tindakan brutal tersebut dan menyerukan agar aparat penegak hukum tidak ragu menindak siapa pun yang terbukti melanggar hukum," ujar perwakilan FPI Jateng dalam pernyataannya.
FPI menilai insiden penyerangan terhadap kegiatan keagamaan adalah tindakan yang tidak hanya melukai umat Islam, tetapi juga merusak nilai-nilai kebangsaan dan kerukunan antarwarga.