[Video] HILMI-LPI FPI Sulteng Evakuasi dan Bantu Korban Banjir Bandang di Desa Wombo Kalongo
Senin, 2 Juni 2025
Faktakini.info, Jakarta - Banjir bandang melanda Desa Wombo Kalongo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada Selasa sore, 27 Mei 2025, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 15.00 WITA.
Laporan yang diterima sekitar pukul 16.00 WITA menyebutkan bahwa luapan sungai akibat curah hujan tinggi menggenangi sejumlah wilayah desa. Sekitar 50 rumah warga terendam lumpur dan pasir dengan ketinggian hingga satu meter. Tiga dusun terdampak, dengan total sekitar 350 kepala keluarga menjadi korban bencana ini.
Respons Cepat Relawan HILMI-FPI-LPI
Merespons bencana tersebut, Tim Relawan HILMI FPI-LPI Sulawesi Tengah segera bergerak ke lokasi pada pukul 22.10 WITA untuk melakukan asesmen awal. Keesokan harinya, Rabu, 28 Mei 2025, tim memulai pembersihan rumah warga dan menyalurkan bantuan makanan siap saji.
Hari Pertama: Fokus di Dusun 1, relawan membersihkan rumah warga serta membagikan 180 nasi kotak, roti, dan 15 dus air mineral.
Hari Kedua: Kegiatan berlanjut di Dusun 2 dan 3 dengan penyaluran 100 nasi kotak, kue, dan 10 dus air mineral.
Kerusakan Fasilitas Umum dan Korban Jiwa
Banjir bandang turut merusak sejumlah fasilitas umum:
Satu jembatan putus total
Satu unit taman kanak-kanak
Satu SD Negeri
Satu SMP
Satu madrasah
Tragisnya, dua warga dilaporkan meninggal dunia. Hingga kini, sekitar 100 kepala keluarga mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Krisis Air Bersih dan Perbaikan Infrastruktur
Pada hari ketiga pasca-banjir, Kepala Dusun 3, Bapak Rajab, menyampaikan bahwa masih banyak rumah warga yang belum tersentuh bantuan. Kerusakan tanggul manual yang selama ini menjadi sumber air utama turut memperparah kondisi. Relawan bersama Pak Rajab langsung meninjau lokasi tanggul yang rusak.
Karena keterbatasan akses air bersih, proses pembersihan dilakukan secara manual. Namun, pada Sabtu, 31 Mei 2025, relawan berhasil membangun tanggul darurat dari Sungai Kalongo. Keesokan harinya, Minggu, 1 Juni 2025, warga bergotong royong menyambung kembali pipa air sepanjang 300 meter menuju desa.
“Kami sangat berterima kasih kepada relawan HILMI yang telah peduli dan membantu warga, terutama dalam penyediaan air. Meski air masih keruh, sangat kami butuhkan untuk membersihkan barang-barang yang bisa diselamatkan,” ujar Pak Rajab.
Kebutuhan Mendesak
Warga yang terdampak masih sangat membutuhkan bantuan tambahan, khususnya:
Pakaian layak pakai untuk semua usia
Peralatan dapur yang rusak atau hilang akibat tertimbun lumpur
Klik video: