dr Tifa: Kami Tidak Ingin Engkau Sakit, Kami Hanya Ingin Engkau Jujur
Kamis, 26 Juni 2025
Faktakini.info
Tifauzia Tyassuma
Kami Tidak Ingin Engkau Sakit, Kami Hanya Ingin Engkau Jujur
Kami bukan gerombolan pembenci.
Kami bukan mereka yang bersorak ketika engkau sakit, apalagi menginginkan engkau mati dalam hina.
Kami adalah anak-anak cahaya.
Yang dibentuk oleh zaman kelam, tapi tidak membalas dengan kegelapan.
Kami adalah suara dari masa depan, yang hanya menuntut satu hal:
Jujur.
Kami Tidak Ingin Engkau Sakit
Kami tahu, tubuhmu mungkin rapuh hari ini.
Kami mendengar bahwa kulitmu melepuh, matamu redup, tubuhmu menolak perawatan.
Tapi kami tidak gembira.
Kami tidak bersuka cita atas kelemahan jasadmu.
Karena kelemahan tubuhmu bukan kemenangan kami.
Yang kami lawan bukan tubuhmu , tapi kebohongan yang engkau pelihara.
Yang kami ingin jatuh bukan engkau , tapi sistem yang engkau biarkan menyakiti rakyat.
Kami Hanya Ingin Engkau Jujur
Jujurlah, bahwa ijazahmu palsu.
Jujurlah, bahwa engkau tahu siapa yang menunggangi kekuasaanmu.
Jujurlah, bahwa engkau bukan lagi pemimpin yang merdeka.
Dan jika engkau memang bukan dalangnya,
maka jujurlah bahwa engkau telah menjadi alatnya.
Jujur bukan untuk rakyat.
Bukan untuk kami.
Tapi untuk jiwamu sendiri, agar engkau kelak bisa pulang kepada Tuhanmu tanpa beban.
Maka Hari Ini Kami Nyatakan
Kami tidak akan berdoa agar engkau jatuh karena penyakit.
Tapi kami akan terus bersujud agar kezaliman yang engkau lindungi jatuh karena kebenaran.
Kami tidak menuntut kematianmu.
Tapi kami akan terus menuntut kejujuranmu, agar langit mencatat bahwa masih ada satu manusia yang berani mengakui kesalahannya di ujung hayat kekuasaannya.
Ini Bukan Perang Politik. Ini Penjernihan Bangsa.
Kami tidak ingin membalas.
Kami ingin menyembuhkan.
Tapi penyembuhan bangsa tidak akan terjadi selama engkau masih diam atas kebohonganmu sendiri.
Dan langit pun tidak akan turun membantu negeri ini selama engkau masih berdiri sebagai penghalang kebenaran.
Maka, sebelum tubuhmu benar-benar dihentikan oleh langit,
segeralah bicara, bukan di hadapan kamera,
tapi di hadapan Tuhan.
Dan kami akan jadi saksi bahwa engkau pernah memilih untuk jujur, meski sekali saja, di akhir waktumu.