[Video] Rismon Sianipar Singgung Keterlibatan Fadil Imran pada Tragedi KM 50

 






Selasa, 27 Mei 2025

Faktakini.info, Jakarta - Aktivis dan pemerhati hukum, Rismon Sianipar, melontarkan kritik tajam terhadap mantan Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran, atas peristiwa penembakan enam anggota Laskar FPI yang terjadi pada Senin, 7 Desember 2020, di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Dalam pernyataannya, Rismon menilai Fadil Imran sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. Ia menyoroti hilangnya sejumlah barang bukti penting, termasuk rekaman CCTV di sepanjang jalan tol dan data dari ponsel milik warga yang berada di lokasi. Tak hanya itu, rest area KM 50 yang menjadi titik krusial dalam kasus ini juga diratakan, sehingga menyulitkan upaya pencarian kebenaran.

"Dibunuh dan dibantai di KM-50. Coba bayangkan. Bukan malah mengumpulkan data selengkap-lengkapnya, tetapi Polisi justru meminta atau memerintahkan data HP para saksi di rest area KM-50 itu untuk dihapus. CCTV dihapus. TKP di KM50 itu justru dibersihkan, bukan di police line. Dan rest area KM50 yang baru berdiri selama setahun, itu dibongkar", ujar Rismon.

“Ketika bukti-bukti justru hilang atau dihancurkan, bagaimana publik bisa percaya bahwa proses hukum berjalan secara adil?”, tuturnya.

Kasus KM 50 hingga kini masih menyisakan banyak tanda tanya di tengah masyarakat. Desakan untuk membuka kembali penyelidikan dengan transparan dan akuntabel terus digaungkan oleh berbagai pihak, termasuk kalangan aktivis dan pengamat hukum.

Foto: Fadil Imran

Klik video: