(Video) Habib Rizieq Turut Berdukacita Atas Wafatnya 130 Orang Lebih di Stadion Kanjuruhan Malang

 




Ahad, 2 Oktober 2022

Faktakini.info, Jakarta - Ta'lim bulanan Majelis Markaz Syariah untuk ikhwan (lelaki) di Petamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat kembali digelar hari ini Ahad (2/10/2022) mulai pukul 7 pagi.

Walau cuaca mendung, para jamaah tetap mengalir berdatangan ke lokasi acara sejak pukul 6 pagi.

Dalam kesempatan ini, Imam Besar Habib Rizieq Shihab menyampaikan turut Berdukacita atas Wafatnya 100 lebih para penonton sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Habib Rizieq mendoakan para korban dan meminta kasus ini diusut tuntas.

Sebagaimana diketahui kerusuhan terjadi paska tuan rumah Arema FC Kalah 2-3 dari Persebaya, Sabtu (2/3). Lebih dari 150 orang diduga menjadi korban meninggal dunia dan luka-luka akibat kericuhan tersebut.

Tidak terima atas kekalahan itu, ribuan pendukung tuan rumah merangsek masuk ke dalam lapangan dan memicu kericuhan di lapangan. Akibatnya, sejumlah korban berjatuhan.

Dari pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi, kericuhan dimulai ketika para Aremania turun ke lapangan begitu peluit panjang dibunyikan sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka kecewa setelah tim kesayangan mereka kalah dari sang rival bebuyutan.

Di atas lapangan, para Aremania terlihat merusak beberapa fasilitas stadion dan juga bentrok dengan petugas keamanan. Bahkan, terpantau satu buah mobil rusak parah karena menjadi bulan-bulanan para pendukung tim tuan rumah.

Kemudian, petugas keamanan berusaha untuk mengontrol situasi yang tidak kondusif itu. Gas air mata pun mereka lontarkan ke arah tribun penonton.

Lemparan gas air mata itu pun membuat para penonton di tribun menjadi panik karena membuat mata perih. Situasi pun semakin kacau karena mereka berusaha untuk mencari jalan keluar dengan berdesak-desakan.

Kondisi tersebut membuat sejumlah penonton ada yang terinjak-injak oleh penonton lainnya. Selain itu, juga ada yang sesak napas karena sangat berdesak-desakan.

Untungnya, para pemain dan tim ofisial Persebaya langsung dievakuasi oleh petugas keamanan begitu laga selesai. Mereka dibawa keluar dari Stadion Kanjuruhan dengan empat kendaraan barracuda.

Selain akibat ulah oknum suporter yang brutal sebagai awal pemicu konflik, salah satu penyebab banyak korban adalah tembakan gas air mata ke arah tribun suporter. 

Ternyata keputusan kepolisian untuk menembakkan gas air mata ke tribun penonton sudah melanggar regulasi FIFA. Semua itu tercantum dalam pedoman “FIFA Stadium Safety and Security Regulation”.

Pada pasal 19 poin B disebutkan sama sekali tidak diperbolehkan penggunaan senjata api dan gas air mata untuk pengendalian massa.

Imbasnya, Indonsia terancam mendapat sanksi FIFA. Hanya saja sampai sejauh ini belum ada konfirmasi apakah benar akan ada sanksi akibat pelanggaran ini atau tidak. Jika ada, dalam bentuk apa sanksi itu. 

Klik video:





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel