Damai Lubis: Grace Natali keliru Menuding Rasis, Justru Sutiyoso Punya Track Record Mumpuni

 



Sabtu, 28 Mei 2022

Faktakini.info 

Grace Natali keliru Menuding Rasis justru Sutoyoso Punya Track Record Mumpuni

Damai Hari Lubis, SH., MH 

Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212

Antara Rasis dengan Penyampaian sejarah serta mengeluarkan pendapat daripada bentuk kewaspadaan terlebih berdasarkan pengalaman pribadi Sutiyoso selaku Ketua BIN dan senioren di institusi TNI, itu jauh berbeda bahkan diri Sutiyoso dari bio datanya, justru tarapnya sudah layak disematkan sebagai seorang tokoh dan ahli sejarah politik kebangsaan di tanah air republik NKRI


Grace bisa ambil contoh  RASIS sebaiknya  terhadap pejabat publik atau orang atau kelompok yang suka dengan menyebut istilah  "kadrun dan politik identitas"


Karena beda dgn fakta Sejarah golongan Kadrun dan politik identitas yang diistilahkan sebagai " golongan kelompok ketururunan Arab dan atau ummat muslim yang dominan fanatis secara relijius , karena fakta nyatanya mereka justru umumnya sebagai Golongan Pro Kemerdekaan serta selain patuh kepada pancasila dan UUD. 1945, Mereka " Kadrun " nyatakan tunduk kepada NKRI dan kesiapan lahir batin sebagai bangsa dan sebagai WNI. Beda jauh dengan etnis atau generasi " etnis China terdahulu, " jika ditarik atau disimpulkan apa yang dinyatakan oleh Sutiyoso pada kurun pra atau pasca kemerdekaan, termasuk riil dari para pelaku korupsi secara umum atau dari sisi kwantitas koruptor di negara ini ? 

Terlebih jika menerawang jauh tekait indikasi sejarah Kekaisaran Mongol atau Tiongkok yang sekarang disebut RRC versi historis masa kerajaan yang dipimpin Kubilaikhan VS Raden Wijaya yang merupakan pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit. Yang akhirnya pasukan Mongol terpaksa harus mundur dan meninggalkan tanah Jawa kembali ke China, gagal mengusai Nusantara. Tentu prinsip kewaspadaan atau prudential principe Sutiyoso dapat diacungkan jempol


Mungkin sejarah abad 13 ( Masa Kubilaikhan berkuasa di Tiongkok ) dan pra kemerdekaan dimana Etnis China  melalui para tokoh ( politik ) mereka yang telah menolak diklaim menjadi Bangsa Indonesia hanya mau atau ingin menjadi WNI , bisa menjadi landasan berpikir seorang Grace tokoh partai PSI ( Partai Solidaritas Indonesia ), sehingga tidak menyalahkan atau mendiskreditkan pendapat Sutiyoso atau para tokoh pengamat hukum dan politik tanah air yang mirip atau idem dengan pendapat Sutiyoso, terlebih tentunya dalam bingkai penghormatan kebebasan berpendapat yang dilindungi oleh undang - undang atau sistim konstitusi NRI yang masih berlaku positif

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel